“Pernahkah suatu hari
kau berpikir bahwa keluargamu, orang-orang terdekatmu, ternyata bukan yang kau
kenal selama ini?”
(Hlm. 79)
Judul :
APARTEMEN BERHANTU
Penulis : Rettania
Editor : Ry
Azzura & Syafial Rustama
Proofreader : Funy D.R.W
Desain
Cover & Layout : Gita Mariana
Ilustrasi
Sampul : Rudiyanto
Penerbit : BUKUNE
Cetakan : Pertama,
Agustus 2014
Tebal : 123
halaman
ISBN :
602-220-134-9
*Blurb:
Luna tidak suka dengan
unit apartemen tempat tinggal barunya; jauh dari sekolah, sempit, sepi, dan…
digosipkan berhantu. Awalnya, Luna tidak percaya, sampai sekelebat penampakan
putih yang seram itu terus-menerus muncul di kamarnya seperti hendak
menyampaikan sesuatu
Rahasia apa yang
tersembunyi di sana? Dan kenapa sang Ibu seperti ikut menutup-nutupi? Luna
harus menemukan jawabannya, sebelum semua terlambat….
***
Luna dan Ibunya baru saja pindah ke
sebuah apartemen di pinggiran kota Jakarta. Kondisi apartemen yang sempit,
sepi, dan jauh dari sekolah itu membuat Luna merasa tidak nyaman. Ditambah
dengan gosip beredar yang mengatakan jika apartemen itu berhantu. Awalnya, Luna
tidak begitu mempercayai tentang hal itu. Namun, beberapa kasus pembunuhan dan
kematian yang terjadi di apartemen itu membuatnya mulai mempercayai bahwa
apartemen itu memang berhantu. Keyakinannya terhadap keangkeran apartemen itu semakin
besar ketika sedikit demi sedikit keganjalan mulai bermunculan. Dimulai dari
keganjalan yang ditemuinya saat sedang berada di dalam lift. Lift di apartemennya
itu selalu menunjukan keanehan saat Luna berada di dalamnya.
Selain itu, beberapa makhluk
menyeramkan mulai sering menampakkan diri di kamar apartemennya. Bukan hanya
itu saja yang membuat Luna merasa tidak nyaman, namun perubahan sikap yang
terjadi dengan Ibunya juga membuat Luna berpikir jika apartemen itu tidak cocok
untuknya. Berkali-kali Luna mengajak Ibunya untuk pindah dari apartemen itu,
namun Ibunya justru menolak secara halus dan seakan tidak ingin pergi dari
apartemen itu. Menurut Luna, sejak tinggal di apartemen itu, Ibu berubah sikap
dari yang biasanya. Ibu tidak seperti dengan sosok yang dikenalnya selama ini. Apakah
ada sesuatu yang disembunyikan darinya?
Luna
semakin bingung dengan keanehan yang ditemuinya selama tinggal di apartemen itu.
Apakah Luna bisa menemukan jawaban atas semua kejanggalan yang dialaminya? Dan
bagaimana Luna bisa mengetahui penyebab semua keanehan itu?
***
Baiklah,
ijinkan saya berkomentar sedikit tentang novel “Apartemen Berhantu” ini.
Beberapa hari yang lalu, saya memang berkeinginan membeli novel ini, dan
akhirnya kesampaian juga. Saya memang penggemar novel horror, salah satunya
novel Apartemen Berhantu milik Rettania ini.
Saat
pertama membuka novel ini, saya membaca sinopsis yang ada di bagian belakang
cover buku terlebih dahulu. Cukup menarik perhatian, dan saya pun berminat
untuk menyelesaikan membaca buku ini. Jika boleh jujur, baru kali ini saya
benar-benar dibuat merinding dengan cerita yang ada di buku. Mbak Rettania
menuliskannya dengan begitu visual dan nyata. Terutama dengan beberapa
penampakan yang muncul dalam cerita. Saat membacanya, otomatis otak saya pun
bereaksi membayangkan sosok hantu yang ada dalam cerita tersebut. Sangat
membuat saya bergidik ketakutan. Good job untuk Mbak Rettania. Selain itu,
beberapa konflik yang tertulis di akhir bab, membuat saya semakin penasaran dan
seolah tidak mau berhenti membaca buku ini.
Selain
itu, saat mulai membaca cerita ini dan mengetahui konfliknya, ending cerita
sudah bisa saya tebak akan seperti apa. Dan, ternyata benar, ending cerita ini
tidak jauh berbeda dengan apa yang saya tebak sebelumnya. Namun, itulah
hebatnya mbak Rettania. Setiap cerita yang diraciknya dengan begitu mantap
berhasil membuat pembaca seolah tak ingin berhenti membacanya meski sudah tahu
endingnya akan seperti apa.
Namun
di lain sisi, saya sedikit bingung dengan adanya tokoh Faisal di cerita ini.
Tokoh Faisal hanya muncul saat tokoh utama sedang berada di satu tempat, dan di
cerita berikutnya, tokoh Faisal tidak mempunyai peran lagi. Menurut saya,
mungkin tokoh Faisal terkesan tidak memiliki peran yang cukup penting.
Seharusnya, akan lebih baik jika si Faisal ini mempunyai keterkaitan di
cerita-cerita selanjutnya. Tapi di satu sisi, saya juga tidak bisa menyalahkan
mbak Rettania sebagai penulis buku ini. Mungkin saja, si penulis ada maksud
tersendiri dalam menambahkan tokoh ini.
Nah,
jika untuk urusan ratting, saya memberikan 4,5 bintang untuk novel ini. Karena
apa? Karena ini baru pertama kalinya saya dibuat merem melek saat mau tidur dikarenakan
terbayang-bayang dengan sosok mengerikan yang saya baca di buku ini. Dan, bagi
saya itu berhasil. *applause*
Terima
kasih!
Thank youuu untuk review-nya! Syukurlah kamu suka :")
BalasHapusSama-sama mbak. Ditunggu karya selanjutnya ^_^
Hapus