Judul : Salon Tua
Penulis : Christina Juzwar
Tahun terbit : 2015
Cetakan : Pertama
Tebal : iv + 228 hlm
Penerbit : Bentang Pustaka
Kategori : Darklit
Blurb:
“Elena
yakin boneka dengan rambut seram itu tadi sudah ia simpan di laci. Namun, entah
kenapa boneka itu selalu muncul lagi di tempat yang tidak seharusnya.”
Meski
Mama telah menyulap rumah tua itu menjadi salon sekaligus hunian yang layak
ditinggali, sejak awal Elena menyadari ada yang tidak beres. Rumah itu
menyimpan misteri. Elena sering mendengar suara-suara ganjil dari kamar
sebelahnya yang kosong. Bau tak sedap juga menguar dari situ. Lalu, betapa
kagetnya Elena ketika sosok itu datang menghampirinya, gadis berambut panjang
dengan muka rusak mengerikan.
Apa ini
ada hubungannya dengan musibah kebakaran dan pembunuhan yang konon terjadi di
rumah itu 20 tahun yang lalu?
Rumah
semakin diliputi hawa mencekam sejak Mama memperkerjakan dua karyawan di
salonnya. Keganjilan demi keganjilan mengusik Elena setelah itu. Hingga
puncaknya, pelanggan-pelanggan salon Mama menghilang, lalu ditemukan beberapa
hari kemudian dalam keadaan tewas mengenaskan, dan … tanpa rambut!
***
Keluarga Elena baru saja mengalami
perpecahan. Kedua orang tuanya bercerai dan Papanya kini tinggal bersama wanita
lain. Hal ini otomatis membuat kehidupan Elena berubah 180 derajat. Tanpa belas
kasihan, Papa mengusir Elena dan Clara—mamanya—dari rumah. Mereka tak bisa
berkutik, terlebih rumah itu bersertifikat atas nama Papanya. Menghadapi nasib
demikian, sepasang Ibu dan anak ini tak tinggal diam. Keduanya kelimpungan
mencari tempat tinggal baru yang layak untuk mereka tempati nantinya. Hingga
datanglah hari itu, Mama Clara mengabarkan bahwa dirinya telah membeli sebuah
rumah di kawasan Bogor yang rupanya terletak cukup jauh dari pusat kota.
Awalnya Elena menolak, alasan utamanya adalah karena ia tak terbiasa hidup jauh
dari dunia peradaban.
Namun, karena tidak ingin melihat
Mamanya terus bersusah payah dan kelimpungan cari tempat tinggal, akhirnya
Elena menyetujuinya. Rupanya hal ini berhasil mengembalikan semangat Mama Clara
yang awalnya sempat hilang. Selain karena Elena setuju dengan ajakannya, hal
lain yang membuat Mama Clara senang adalah karena rumah yang dibelinya itu
adalah rumah bekas salon. Di mana nantinya ia bisa memulai bisnis salon yang
sempat terbengkalai sekian lama di rumah itu. Lagi pun, mendirikan bisnis salon
sudah menjadi impiannya sejak dulu.
Namun, beberapa gosip dan berita
yang mengisahkan bahwa rumah itu ‘berhantu’ mulai mengusik ketenangan Elena.
Terlebih, saat gosip itu ternyata membuktikan kebenarannya. Banyak hal-hal aneh
dan janggal yang Elena temukan di rumah barunya itu. Boneka seram yang suka
muncul tiba-tiba, dan bau tak sedap yang terus menyeruak di kamar kosong
sebelah ruangan tempat tidurnya. Orang bilang, semua kejanggalan itu ada
hubungannya dengan musibah kebakaran yang konon terjadi 20 tahun lalu.
Suasana kian mencekam tatkala sosok
gadis menyeramkan mulai menampakkan diri di beberapa sudut rumah. Gadis itu
bersenandung, suaranya menyerukan kesedihan. Elena bergidik ketakutan saat
sosok itu mendatangi kamarnya. Wajahnya rusak, seperti terkena luka bakar.
Atau… mungkin saja, ia korban kebakaran yang pernah terjadi di rumah itu 20
tahun lalu?
Gadis
itu menoleh, mulutnya terbuka… sepertinya, ia hendak menyampaikan sesuatu…
***
Akhirnya,
senang sekali rasanya bisa kembali membaca buku horor. How I like it so much. Aku memang salah satu penggila cerita horor.
Jadi, nggak perlu kalian tanyakan lagi dalam waktu berapa lama aku menuntaskan
buku ini, hehe. Jika banyak orang yang menghindari membaca buku horor pada
malam hari, namun aku justru berbeda. Aku berhasil menuntaskan buku ini pada
jam 11 malam. Huuu.. cukup serem juga awalnya. Tapi, kalau nggak gitu nggak
menantang namanya, hehe. Membaca cerita horor itu kesannya ‘Lagi dan Lagi’.
Bikin nagih!
Jika boleh jujur, aku nggak tahu mau
nulis apa untuk review buku ini. Karena memang pada dasarnya aku terlalu
menikmati ceritanya. Dari awal hingga akhir nggak ada yang perlu aku kritisi
rasanya. Apa karena aku nggak teliti ya? Entahlah, menurutku pada dasarnya buku
ini memang sudah dikemas dengan baik. Setidaknya itu yang aku pikirkan. Apakah
apa yang kalian pikirkan sama denganku? Ehm,
aku rasa kalian harus mencoba membacanya dulu.
Jika mengulas cerita dalam buku ini,
sebenarnya tema cerita yang diangkat cenderung biasa. Sepasang Ibu dan anak
yang pindah ke rumah baru yang berhantu. Aku sudah pernah menemui cerita serupa
di salah satu buku yang pernah aku baca sebelumnya. Tapi yang membuat aku suka
dengan ceritanya adalah karena semua kejadian di buku ini mempunyai sebab
musabab yang logis dan terkesan tidak mengada-ngada tanpa ada alasan yang
jelas. Bayang-bayang masa lalu tidak lepas dari setiap kejadian yang terjadi.
Dan, penggambaran adegan yang terjadi di masa lalu pun cukup mudah untuk
dimengerti. Alurnya yang maju mundur mampu menambah keseruan di buku ini. Aku
memang suka dengan cerita yang menyajikan alur maju mundur. Karena pasti tidak
lepas dari beberapa adegan di masa lalu yang cukup membuat kita tahu tentang
filosofi terhadap kejadian yang terjadi sekarang ini. Dari situ kita mulai
mengaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lain hingga menjadi satu cerita yang
runut dan utuh.
Selain itu, kesan horor dalam buku
ini dikuatkan lewat beberapa ilustrasi adegan yang sangat mencekam. Seperti adegan
munculnya sosok gadis menyeramkan, dan beberapa kejanggalan yang semakin
menimbulkan teka-teki penuh misteri. Banyak part yang terkadang membuat kita
meraba tengkuk sendiri (dibaca: merinding), hehe. Tidak hanya menyangkut
tentang hantu dan sejenisnya, tapi cerita dalam buku ini juga menyuguhkan beberapa
konflik dalam keluarga. Seperti kisah perceraian antara Mama dan Papa Elena,
dan juga ketegangan yang sempat terjadi antara Elena dan Mamanya terkait
kepindahan mereka ke Bogor yang sama-sama terdapat di awal cerita
Oh iya, pemberian karakter kepada
setiap tokoh juga terbilang khas dan dominan. Elena menurutku lebih kepada
gadis yang kekinian. Ya, nggak? Tidak bisa jauh dari segala fasilitas mewah
sama seperti saat ia hidup di Jakarta. Di balik itu, Elena juga sosok anak yang
sangat menyayangi Mamanya, care dengan keadaan dan tidak mudah putus asa.
Selain Elena, ada juga Mama Clara. Menurutku karakter yang ada pada tokoh Mama
Clara terbilang cukup mirip dengan karakter yang ada pada Aldo. Yakni sama-sama
tidak peduli dengan adanya gosip, isu-isu miring dan bisa dibilang skeptis
dengan hal-hal yang begituan. Hal ini sangat berbanding terbalik dengan
karakter Bintang. Bintang justru lebih suka mendengar dan mempercayai adanya
gosip, juga sering menyebar gosip—terutama tentang filosofi rumah berhantu yang
ditempati Elena dan Mamanya.
Konflik batin yang sempat terjadi
pada tokoh Elena terkait perasaannya terhadap Aldo juga memberi pelengkap yang
manis dalam cerita ini. Di satu sisi, Elena mengagumi sosok Aldo yang cool, tapi di sisi lain ia juga
memikirkan omongan Bintang tentang kepribadian Aldo yang ‘playboy’. Pokoknya seru deh. Kehadiran beberapa tokoh lain seperti
Angela dan Lintang juga cukup ambil peran dalam buku ini. Terlebih saat aku
tahu bahwa ternyata benang merah dari segala misteri di buku ini bersumber dari
tokoh ini. Yang jelas membuat kita tidak menduga-duga sebelumnya. Aku rasa,
konsep cerita di buku ini memang sudah disusun dan dipikirkan dengan baik.
Ending? Berbicara tentang ending, no
comment deh. Very unpredictable!
Bagi penggila cerita horor sama
sepertiku, aku rasa nggak salah kalau buku ini aku rekomendasikan buat kalian
semua. You must try it!
Hi! Adik kecil berwajah seram, akan
kuberi 4,5 dari 5 bintang untukmu!
Terima kasih!
***
Sebuah rahasia terkubur….
Di setiap sudut rumah itu.
Sesuatu yang mengerikan
Terus menguasainya.
Jika tak ada yang berani
menghentikannya….
Maka ….
Tidak ada seorang pun yang akan
selamat ….
Wah, aku baca reviewnya jam 3 pagi. -___-
BalasHapusNovel genre horor yang aku baca itu bukunya Risa Sarasvati, terbitan Bukune juga. Lumayan oke juga, apalagi dari kisah nyata. Dan review ini bagus, tapi kayaknya nggak mau beli buku dulu deh, yang belum dibaca masih banyak. :D
Yang ini Bentang ding. -___-
HapusTerima kasih atas kunjungannya. Iya, ini terbitan bentang
HapusAlurnya GK bisa di tebak,,ceritanya membuat kita masuk dalam cerita manteo dah pokoknya
BalasHapusBuku cerita tidak menyeramkan
BalasHapus