Judul : A Untuk Amanda
Penulis : Annisa Ihsani
Tahun terbit : 2016
Tebal : 264 hlm
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Novel Young Adult
ISBN : 978 – 605 – 03 – 2631 – 3Bisa dibeli di: bukupedia.com |
Blurb:
Amanda punya satu masalah kecil: dia yakin
bahwa dia tidak sepandai kesan yang ditampilkannya. Rapor yang semua berisi
nilai A, dia yakini karena keberuntungan berpihak padanya. Tampaknya para guru
hanya menanyakan pertanyaan yang kebetulan dia tahu jawabannya.
Namun tentunya, tidak mungkin ada orang yang bisa beruntung setiap saat, kan?
Setelah dipikir-pikir, sepertinya itu bukan masalah kecil. Apalagi mengingat hidupnya diisi dengan serangkaian perjanjian psikoterapi. Ketika pulang dengan resep antidepresan, Amanda tahu masalahnya lebih pelik daripada yang siap diakuinya.
Di tengah kerumitan dengan pacar, keluarga, dan sekolahnya, Amanda harus menerima bahwa dia tidak bisa mendapatkan nilai A untuk segalanya.
Namun tentunya, tidak mungkin ada orang yang bisa beruntung setiap saat, kan?
Setelah dipikir-pikir, sepertinya itu bukan masalah kecil. Apalagi mengingat hidupnya diisi dengan serangkaian perjanjian psikoterapi. Ketika pulang dengan resep antidepresan, Amanda tahu masalahnya lebih pelik daripada yang siap diakuinya.
Di tengah kerumitan dengan pacar, keluarga, dan sekolahnya, Amanda harus menerima bahwa dia tidak bisa mendapatkan nilai A untuk segalanya.
***
“Aku
serius, Amanda. Aku menyukaimu. Kau adalah kepingan yang hilang dari puzzle-ku
dan aku tidak menyadarinya selama bertahun-tahun.”
Hlm.
57
“Jadi,
kurasa guru-guru cuma menilaiku berdasarkan reputasi. Seperti… aku cuma
beruntung beberapa kali di awal dan dapat nilai bagus… lalu mereka terus
memberiku A, bahkan di saat aku tidak pantas mendapatkannya. Kau mengerti
maksudku?
Hlm.
72
***
Impostor syndrome atau
sindrom penipu. Ya, itulah keadaan yang kini tengah dialami oleh Amanda.
Menjadi siswi pandai dengan nilai A yang selalu menghiasi kertas ulangannya,
dan daftar nilai seratus yang tak pernah absen mengisi buku tugasnya, rupanya
membuat Amanda tidak sepenuhnya percaya. Semua dimulai saat Amanda berulang
tahun yang ke 16. Hari itu, ia mulai mempertanyakan tentang kepandaiannya.
Belakangan ini ia kerap mengerjakan tugas sekolah dengan payah, dan tidak tepat
waktu. Anehnya, kenapa ia selalu saja mendapat nilai A ?
Ini
tidak adil. Amanda merasa dirinya hanyalah beruntung, dia tidak pandai seperti
apa yang orang lain bilang. Kenyataan ini semakin diperkuat saat ia mengerjakan
tugas biologi dengan buruk dan terlihat payah. Anehnya, kenapa lagi-lagi ia
mendapat nilai A ? Apakah Pak Anton si guru Biologi sudah buta? Ini sudah
pasti, Amanda tidak pandai, melainkan hanya beruntung. Keadaan semakin memburuk
saat Amanda nyaris saja salah menjawab
pertanyaan yang diberikan Pak Rahmad di kelas ekonomi. Untungnya, lagi-lagi dia
terselamatkan oleh siswa lain yang menjawab pertanyaan dengan benar. Bagaimana
kalau saja siswa itu tidak menjawab? Semua orang pasti akan tahu bahwa Amanda
menjawab salah, dan itu berarti rahasianya akan terbongkar. Amanda tidak
pandai! Amanda merasa dirinya adalah seorang penipu! Menipu semua orang dengan
embel-embel nilai A yang tidak sepantasnya ia dapat.
“Apa
gunanya. Kau seorang penipu. Kau tak akan bisa bertahan.”
Hlm.
141
Mungkin
aku butuh mengulanginya: Amanda mengalami sindrom penipu. Begitulah kira-kira
yang berhasil disimpulkan oleh Dokter Eli—psikiaternya. Semenjak dirinya merasa
tertekan, Ibu memutuskan untuk membawa Amanda pergi ke psikiater dengan tujuan
untuk membuat Amanda lepas dari tekanan, depresi, atau apalah semacamnya.
Berkali-kali berkunjung dan berkonsultasi kepada Dokter Eli, rupanya tak
sedikit pun membawa perubahan pada diri Amanda. Dia tetap merasa dirinya
seorang penipu dan tak pantas untuk hidup. Terlebih lagi untuk mendapat nilai A.
Di
lain sisi, kehadiran Tommy-sahabat masa kecilnya—rupanya mampu membuat hari Amanda sedikit lebih
berwarna. Menyantap Burger Arif di pinggir danau adalah kegiatan favorit
mereka. Tapi, apa jadinya apabila Tommy mengetahui rahasia Amanda? Rahasia bahwa
Amanda adalah seorang penipu. Amanda tidak pandai, dan Amanda mengalami
depresi?
Bagaimana
pula kalau dunia tahu bahwa, A tidak
lagi untuk Amanda…?
***
“Tidakkah
konsep cinta sejati itu agak sinting—bahwa semua orang perlu memiliki pasangan
untuk bisa berbahagia? Lagi pula, bagaimana kau bisa menemukan satu yang tepat
di tengah miliaran manusia di planet ini?”
Hlm.
82
“Jika
kau pikir kau menderita depresi, tentu saja bakalan jadi begitu. Itu hanya ada
di kepalamu. Semua orang punya pilihan, kan? Kau hanya perlu lebih banyak
berpikir positif dan bersyukur dengan apa yang kamu punya, hanya orang-orang
egois yang mengalami depresi… Mungkin kau perlu mendekatkan diri pada Tuhan…”
Hlm.
119
“Tidak
ada yang bisa berhasil sepanjang waktu. Di sisi lain, tidak ada yang bisa gagal
dalam segala hal. Setiap orang punya jatah kesuksesan dan kegagalan.”
Hlm.
161
A
Untuk Amanda adalah buku kedua dari Kak Annisa Ihsani, tapi ini adalah buku
pertamanya yang sukses aku baca. Aku pribadi tidak begitu mengenal penulis yang
satu ini, hanya saja belakangan ini namanya sedang menjadi banyak perbincangan
di kalangan pecinta buku. Setelah melahirkan buku pertamanya—Teka Teki Terakhir—kini
Kak Annisa Ihsani kini kembali meramaikan dunia literasi dengan buku keduanya:
A Untuk Amanda. Secara genre, buku ini
tergolong genre Young Adult. Tidak begitu banyak perbedaan sebenarnya dengan
teenlit, hanya saja konflik yang diangkat cenderung lebih rumit. Tapi yang
dimaksud rumit di sini bukan cerita yang bikin kita cemberut karena sulit
dipahami, tapi lebih mengarah kepada konflik yang cenderung kompleks dan lebih
luas lagi. Mari kita ulas buku ini dari segala sisi.
Dilihat
dari ide cerita atau pun premis yang diangkat, A Untuk Amanda tergolong bacaan
yang ringan dan menarik. Untuk pembaca seumuranku (pelajar) aku rasa akan lebih
mudah memahaminya karena memang konflik yang dihadirkan juga menyangkut dunia
sekolah. Benar-benar cerita yang merakyat, terutama bagi kaum pelajar. Kerealistisan
cerita juga menjadi kelebihan buku ini. Seperti tentang target pencapaian nilai
seperti anak sekolah pada umumnya, cinta monyet, dan kegiatan ekstrakulikuler
yang membosankan dalam sekolah. Selain itu, ada juga beberapa part di buku ini
yang menyentil permasalahan tentang anak sekolah yang suka hidup bergerombol dalam
satu kelompok tertentu atau membentuk geng. Seperti halnya, anak populer berkumpul
dengan anak populer, anak komputer dengan kelompoknya sendiri, dan juga perkumpulan
anak atlet yang memiliki meja sendiri di kantin. Hal yang sangat sering kita
jumpai di lingkungan sekolah. Selain itu, menurutku kita lebih mudah menemukan
kecocokan dengan jenis cerita seperti ini. Dalam arti, tidak ada kesulitan
berarti untuk mulai mengikuti arah jalan ceritanya. Di buku ini, tepatnya dari
pertengahan sampai ending, penulis banyak menyisipkan unsur depresi, tekanan
mental, dan impostor syndrome. Seperti yang sudah aku bilang di atas, depresi
ini terjadi pada diri Amanda. Dan penulis di buku ini juga menggunakan sudut
pandang orang pertama sebagai Amanda.
Lantas,
apa hubungannya depresi Amanda dengan sudut pandang orang pertama sebagai
Amanda? Yang pertama, tentu saja kita bisa langsung merasakan seperti apa
perasaan dan pemikiran dari tokoh Amanda ini. Kita bisa mengetahui bagaimana
Amanda menyikapi penyakit depresinya ini. Cukup menggemaskan memang, mengingat
cara berpikir Amanda terkesan complicated. Oya, mungkin ini memang pengaruh
tekanan mental yang dialaminya. Aku pribadi jujur, tidak bisa membayangkan
bagaimana seorang pelajar SMA bisa se-complicated ini, padahal masalahnya hanya
sederhana. Lebih menggemaskan lagi, rupanya depresi yang Amanda alami ini
memengaruhinya dalam mengambil setiap keputusan. Dan ada beberapa keputusan
yang benar-benar bikin kita geram menurutku. Keputusan konyol Amanda. Ingin
rasanya aku teriak: ‘Hey Amanda,
bagaimana kau ini? Apa kau sudah gila?’ Sungguh, tapi aku berani kasih
nilai A ke penulis, karena di sini Kak Annisa mampu mengoneksikan antara emosi
pembaca dan cerita dengan cukup baik.
Hal
lain yang membuat buku ini menarik juga karena cara bercerita si penulis.
Memiliki gaya tersendiri dan mampu mengemas cerita yang aslinya berat menjadi
ringan. Sehingga kita tidak perlu memusing-musingkan masalah ilmu fisika,
astronomi, atau pun unsur impostor syndrome dan sejenisnya yang diangkat di
buku ini. Aku berani jamin ke teman-teman, bukan bacaan yang berat kok. Cara
penulis menyampaikan cerita benar-benar asyik. Keberadaan beberapa tokoh di
sini rupanya juga menjadi kunci dasar untuk jalan keluar dari konflik yang
terjadi. Seperti halnya Rashid yang akhirnya bisa membuat Amanda sadar dan juga
Tommy yang mampu menyakinkan Amanda tentang sikap ambisiusnya. Dan dari semua
itu, aku menyimpulkan bahwa aku benar-benar suka bagaimana penulis
menyelesaikan konflik ceritanya. Aku
suka dengan puncak klimaks-nya. Dan ternyata setelah dipikir-pikir, inti
permasalahannya sepele juga teryata. Aku saja tidak habis pikir, hehe.
Oh iya, meski begitu saat menutup lembaran
terakhir buku ini, aku masih menyimpan satu pertanyaan yang belum terjawab.
Sebenarnya nggak tahu juga sih, apakah ini sengaja dibuat penulisnya, atau
karena akunya yang tidak begitu teliti. Yaitu kehadiran tokoh Erwin si Muka
Bintik. Aku sebenarnya cukup mempertanyakan keberadaannya di sini. Dan sampai
saat ending, aku tidak bisa menyimpulkan sebagai apakah dia di sini? Hmmm.
Membaca
A Untuk Amanda sebenarnya juga membuat aku bercermin kepada diri sendiri.
Semenjak naik ke kelas 11 ini, banyak yang bilang bahwa prestasiku menurun drastis,
dan mereka memusingkan itu. Tapi anehnya, aku tidak cukup ambil pusing dengan
semua itu. Bedanya dengan Amanda, dia terlalu memusingkan permasalahan ini.
Padahal, kita bisa saja bersikap sok cuek seolah tak terjadi apa-apa. Dan
itulah yang aku lakukan sekarang, hahahaha. Benar-benar nggak tahu diri, ya?
Overall,
aku suka cara penulis mengemas ceritanya dengan begitu baik, cara menyampaikannya
kepada pembaca juga mudah dipahami. Dan, bagi teman-teman yang ingin mencari bacaan
ringan dengan konflik seputar dunia remaja dengan sentilan psikologis, coba baca
A Untuk Amanda. Dijamin nggak bikin depresi kok, hehe.
And the last, 4
jempol untuk Amanda dan kawan-kawan…
Terima
kasih!
***
“Saya
bisa berkata, ribuan kali, bahwa kau memang cerdas, bukannya beruntung. Tapi apa
kau akan percaya? Setiap kali mendapat A atau seratus, kau merasa seperti
penipu. Di sisi lain, bila kau mendapat lebih rendah dari itu, kau merasa
gagal. Saya tidak bisa menolongmu jika kau tidak menolong dirimu sendiri. Kau
lebih dari ini.”
Hlm.
227
“Aku
hanya ingin semua ini berhenti—semua penderitaan ini. Aku ingin tidur dan tidak
perlu bangun lagi, aku ingin berhenti berada dalam tubuh ini, berpikir dengan
otak ini. Aku lelah menjadi diriku.”
Hlm.
176
rangakaian kata-kata nya oke , bagus reviewnya. tapi aku belum bisa merangkai kata" yg tepat utk review. hahahah..
BalasHapusMakasih. Mulai belajar nulis dari sekarang, perbanyak membaca juga. Dengan bagitu maka kosakata kamu akan bertambah. Aku pun sekarang juga masih belajar.
HapusSemangat Qi!
Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain,
BalasHapustenang,,sekarang ada yang akan menghibur kalian sekaligus
mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan
mengecewakan kalian deh...
yuk ikutan gabung bersama Pesonasaya.com
Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,3 - 0.5% / Hari
Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup
* Minimal deposit hanya Rp 20.000
* Minimal tarik dana Rp 20.000
* Dilayani oleh CS profesional dan ramah
* 24 jam online
* Proses Depo & WD super cepat
* No ROBOT MURNI PLAYER VS PLAYER
* kamu berkesempatan menangkan Jackpot setiap harinya.
Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24 Online Setiap hari melalui :
* PIN BBM : 7A996166
* WA : +85511817618
Salam Sukses Pesonaqq.com
Mau mendapatkan pelayanan yang baik dan ramah???
BalasHapusModal Kecil bisa mendapatkan hasil yg luar biasa...
Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain, tenang,,sekarang ada 288betting.com yang akan menghibur kalian sekaligus mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan mengecewakan kalian deh...dan tentu nya juga masih banyak lagi bonus tiap bulan nya buruannn,,,,yuk ikutan gabung bersama 288betting.com
Tersedia berbagai game di dalamnya :
* Sportsbook
* Kasino
* Togel
* Poker
* Number Games
* Slots
Kunjungi Situs Kami !!
Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,5% / Hari
Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup
dengan minimal deposit hanya Rp. 20.000 dan minimal withdraw Rp. 50.000
Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24/7 melalui :
* Livechat
* Whatsapp : +855888278896
* Facebook : Stefanie Huang
Salam Sukses 288betting.com
SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA DAN TERLENGKAP DENGAN PELAYANAN CS YANG RAMAH