Blurb:
"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya.
Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan.
Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata, "Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."
Awalnya Jung Tae-Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae-Woo. Hari-hari musim panas sebagai "kekasih" Jung Tae-Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.
***
Sandy,
atau Han Soon-Hee sangat
tidak percaya ketika ia mendapat tawaran dari Jung Tae Woo—seorang penyanyi
muda Korea Selatan yang sedang naik daun—untuk berpura-pura menjadi pacarnya.
Hal ini didasari karena Jung Tae Woo mendapat gosip yang memberitakan bahwa ia
adalah seorang gay. Meski
kenyataannya tidak seperti itu, tetap saja Jung dan manajernya—Park Hyun Sik—harus
berusaha memutar otak sekeras mungkin untuk meredakan gosip miring tersebut.
Hingga satu hari, berkat insiden ponsel yang tertukar, Jung Tae Woo bertemu
dengan Sandy—wanita muda asal Indonesia yang sedang melanjutkan kuliahnya di
Seoul. Jung dan Hyun begitu bersekongkol dalam meyakinkan Sandy untuk membantu
mereka, menjadi pacar palsu Jung Tae Woo. Asal dengan satu syarat, Sandy tak mau
wajahnya terlihat oleh media dan jati dirinya terpublikasi.
Permintaan Jung pun terpenuhi, tentunya dengan
syarat yang telah Sandy ajukan. Apa yang ia dan manajernya harapkan mulai
terjadi. Media tak lagi menyiarkan gosip miring seperti yang terjadi
sebelumnya. Yang terjadi sekarang justru berita tentang kedekatan Jung dengan
Sandy. Bukan, bukan Sandy. Media dan netizen di luar sana lebih menyebutnya
sebagai gadis misterius. Karena jati
diri Sandy saat itu benar-benar tak diketahui dan misterius. Bahkan sahabat
terdekat Sandy, Kang You Mi yang begitu mengidolakan Jung Tae Woo tidak
mengetahui hubungan antara Sandy dengan penyanyi idolanya itu.
Namun lambat laun, hal yang mereka takutkan
terjadi. Entah bagaimana asal mulanya, identitas dan jati diri asli Sandy
terbongkar oleh media. Beberapa gosip tak mengenakkan dan tudingan buruk
ditujukan kepadanya. Masyarakat, terutama fans Jung Tae Woo begitu memojokkan
Sandy. Hingga pada akhirnya, gosip tersebut dengan mudahnya mengungkit peristiwa
menyedihkan dalam kehidupan Sandy yang terjadi empat tahun lalu. Peristiwa
menyedihkan yang rupanya memiliki keterkaitan dengan Jung Tae Woo, sehingga
memunculkan gosip-gosip tak sedap tentang Sandy.
Satu lagi, rupanya alasan Sandy untuk bersedia
masuk ke dalam kehidupan Jung Tae Woo, bukan karena ia ikhlas untuk membantu,
melainkan untuk mengungkap kejadian yang terjadi empat tahun lalu tersebut……
***
Summer In Seoul menjadi buku pertama dari Ilana
Tan yang aku baca. Salah satu penulis yang gaungnya sangat santer sekali.
Terlepas dari kemisteriusan jati dirinya
selama ini, aku begitu menikmati tulisannya lewat Summer In Seoul yang masuk
dalam series #1 untuk Tetralogi 4 Musim bersama 3 buku lainnya ini.
Pertama, untuk tema , atau premis, atau ide
dasar ceritanya, I’m sorry if I said that
the story is very mainstream. Kisah antara artis dan orang biasa, sekilas
memang mirip dengan cerita di novel yang aku baca sebelum ini, yaitu Il
Tiramisu dari Dy Lunaly. Ada beberapa kesamaan yang aku temukan, seperti gosip
ketika seseorang berdekatan dengan artis, konflik-konflik umum yang
menyertainya, dan lain-lain. Tapi bukan berarti ceritanya sama ‘plek’, tetap
saja ada bedanya. Aku hanya berbicara tentang ide ceritanya yang kebetulan
mirip. Faktor pembeda dari kedua novel ini yang sangat terlihat adalah setting
tempatnya. Jika Il Tiramisu mengangkat setting lokal (Jakarta dan Lombok)
sebagai latar utama ceritanya, beda dengan Summer In Seoul.
Sama seperti judulnya, novel ini mengambil
Seoul—Ibukota Korea Selatan—sebagai latar utama kehidupan para tokohnya. Tapi
sejauh apa yang aku dapat, isi cerita di buku ini tidak benar-benar mengembangkan
latar utamanya seperti yang sudah tertulis di judulnya. Tidak ada sesuatu yang
identik atau deskripsi lebih lanjut bahwa buku ini berlatar di negeri gingseng
tersebut. Mungkin penguat latar Korea nya hanya dari nama-nama tokohnya yang
sangat khas. Pun dengan kesan summer-nya.
Aku kok tidak merasakan suasana musim panas seperti yang diharapkan ya?
Kemudian, kekurangan yang lain, yaitu tentang
Jung Tae Woo yang menyukai bisbol. Di akhir cerita, penulis membeberkan tentang
ketertarikan Jung terhadap permainan bisbol yang rupanya mempunyai filosofis
tersendiri tentang perasaannya kepada Sandy. Namun aku rasa, akan lebih baik
jika ketertarikan Jung kepada bisbol ini juga diperkuat di awal. Agar pada saat
akhir, saat penulis membeberkan tentang kefilosofian bisbol tersebut, tidak
terkesan mendadak dan maksa. Rasanya kurang pas saja menurutku.
Terlepas dari itu semua, keseluruhan cerita ini
sudah sangat bagus. Tentang chemistry
dan hubungan yang coba dibangun antara Sandy dan Jung sangat aku suka. Meski
konflik-konflik di dalamnya sudah pernah aku temui di buku lain, tapi hal
tersebut tidak mengurangi keseruan yang aku rasakan saat membacanya. Tema
tentang dunia showbiz memang selalu
menarik perhatianku. Selain itu, aku juga suka dengan satu twist yang coba
penulis sembunyikan dari pembaca. Banyak kode-kode yang bertebaran di awal cerita,
yang secara langsung juga memancing rasa penasaran pembaca. Plotnya pun
berhasil disusun sedemikian rupa sehingga mampu memberi magnet terbaik untuk
buku ini.
Secara keseluruhan, buku ini worth it untuk kalian yang haus dengan
bacaan ala-ala fan-fiction. Cocok
untuk sekadar meningkatkan mood, dan mengisi
waktu luang. Seru sekali, benar. Dan, Summer In Seul ini rasanya tidak
membuatku kapok untuk membaca 3 buku Ilana Tan lainnya yang tergabung dalam
Tetralogi 4 Musim. Terutama Winter In Tokyo. Selamat membaca!
Terima kasih!
Belum baca buku yang ini. Lupa juga buku yang mana yang sudah saya baca. Tapi saya tidak prioritaskan baca soalnya novel seri ini bisa dikatakan full romance.Jadi tidak begitu cocok dengan harapan saya.
BalasHapusAku baca buku ini pun juga karena kemarin dapat hadiah GA. Tapi yang bener2 aku pengin dari Ilana Tan itu Winter in Tokyo sih, heheh
HapusBuku-buku seri empat musimnya Ilana Tan ini hiks banget sejak beberapa tahun lalu. Aku sudah punya yang London dan Tokyo tapi kalau baca yang romance2 kok rada masih belum semangat hiks
BalasHapusSama Mas, aku akhir2 juga ingin lari ke horor/misteri/thriller dulu. Yang penting ga romance dulu, kalau pun romance ya karena 'kewajiban' saja, hehe. *iykwim*
HapusAku sudah selesai baca ini Bin. Dan sudah buat review juga :D Silakan mampir =))
BalasHapusUda mampir bu niss, hehe. Pendapat kita sama, gaada nuansa summer2nya gituuu :D
HapusPadahal kalau ada summer2nya bisa dinaikkan bintangnya jadi 4 gara2 Jung Tae-Woo oppa! =)) tapi sayang sekali si summer hanyalah tempelan saja huhuhu.
Hapusgood.....
BalasHapusHalo Bintang, salam kenal!
BalasHapusAku udah baca dan revieww juga buku ini di blog //gaada yg mau ngecek juga//
Di antara keepat buku musim musiman ini, jujur harus kuakui bahwa ini buku yg kukasih rating paling dikit. Udah baca Autumn in Paris? Itu jauuh lebih bagus.
Tapi yang aku suka dari buku ini, dan buku-buku Ilana Tan yang lain adalah gaya bahasanya. Rapi. Enak. Seneng bacanya.
Halo ka Wenny.
HapusAku baru baca buku Ilana Tan pertama ini. Ini pun hadiah dari giveaway, bukan karna beli sendiri. Autumn in Paris ya? Ok, makasih ya rekomendasinya kak.
Tapi aku jujur penasaran sama Winter in Tokyo sih, ka Wenny udah baca? BAgus ngga? Hehe