Kamis, 03 November 2016

[Book Review] Summer In Seoul - Ilana Tan



Judul : Summer In Seoul
Penulis : Ilana Tan
Cetakan: Keduapuluh delapan, 
Agustus 2016
Tebal : 280 hlm
Kategori : Novel (Tetralogi 4 Musim #1)
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-979-22-2460-3 


Blurb:

Jung Tae-Woo—penyanyi muda terkenal Seoul yang muncul kembali setelah empat tahun menghindari dunia showbiz.

"Aku hanya ingin memintamu berfoto denganku sebagai pacarku," kata Jung Tae-Woo pada gadis di hadapannya.

Sandy alias Han Soon-Hee—gadis blasteran Indonesia-Korea yang sudah mengenali Jung Tae-Woo sejak awal, namun sedikit pun tidak terkesan.

Sandy mengangkat wajahnya dan menatap laki-laki itu, lalu berkata,
"Baiklah, asalkan wajahku tidak terlihat."

Awalnya Jung Tae-Woo tidak curiga kenapa Sandy langsung menerima tawarannya. Sementara Sandy hanya bisa berharap ia tidak akan menyesali keputusannya terlibat dengan Jung Tae-Woo. Hari-hari musim panas sebagai "kekasih" Jung Tae-Woo dimulai. Perubahan rasa itu pun ada. Namun keduanya tidak menyadari kebenaran kisah empat tahun lalu sedang mengejar mereka.

***

Sandy, atau Han Soon-Hee sangat tidak percaya ketika ia mendapat tawaran dari Jung Tae Woo—seorang penyanyi muda Korea Selatan yang sedang naik daun—untuk berpura-pura menjadi pacarnya. Hal ini didasari karena Jung Tae Woo mendapat gosip yang memberitakan bahwa ia adalah seorang gay. Meski kenyataannya tidak seperti itu, tetap saja Jung dan manajernya—Park Hyun Sik—harus berusaha memutar otak sekeras mungkin untuk meredakan gosip miring tersebut. Hingga satu hari, berkat insiden ponsel yang tertukar, Jung Tae Woo bertemu dengan Sandy—wanita muda asal Indonesia yang sedang melanjutkan kuliahnya di Seoul. Jung dan Hyun begitu bersekongkol dalam meyakinkan Sandy untuk membantu mereka, menjadi pacar palsu Jung Tae Woo. Asal dengan satu syarat, Sandy tak mau wajahnya terlihat oleh media dan jati dirinya terpublikasi.

Permintaan Jung pun terpenuhi, tentunya dengan syarat yang telah Sandy ajukan. Apa yang ia dan manajernya harapkan mulai terjadi. Media tak lagi menyiarkan gosip miring seperti yang terjadi sebelumnya. Yang terjadi sekarang justru berita tentang kedekatan Jung dengan Sandy. Bukan, bukan Sandy.  Media dan netizen di luar sana lebih menyebutnya sebagai gadis misterius. Karena jati diri Sandy saat itu benar-benar tak diketahui dan misterius. Bahkan sahabat terdekat Sandy, Kang You Mi yang begitu mengidolakan Jung Tae Woo tidak mengetahui hubungan antara Sandy dengan penyanyi idolanya itu.

Namun lambat laun, hal yang mereka takutkan terjadi. Entah bagaimana asal mulanya, identitas dan jati diri asli Sandy terbongkar oleh media. Beberapa gosip tak mengenakkan dan tudingan buruk ditujukan kepadanya. Masyarakat, terutama fans Jung Tae Woo begitu memojokkan Sandy. Hingga pada akhirnya, gosip tersebut dengan mudahnya mengungkit peristiwa menyedihkan dalam kehidupan Sandy yang terjadi empat tahun lalu. Peristiwa menyedihkan yang rupanya memiliki keterkaitan dengan Jung Tae Woo, sehingga memunculkan gosip-gosip tak sedap tentang Sandy.

Satu lagi, rupanya alasan Sandy untuk bersedia masuk ke dalam kehidupan Jung Tae Woo, bukan karena ia ikhlas untuk membantu, melainkan untuk mengungkap kejadian yang terjadi empat tahun lalu tersebut……

***

Summer In Seoul menjadi buku pertama dari Ilana Tan yang aku baca. Salah satu penulis yang gaungnya sangat santer sekali. Terlepas dari kemisteriusan  jati dirinya selama ini, aku begitu menikmati tulisannya lewat Summer In Seoul yang masuk dalam series #1 untuk Tetralogi 4 Musim bersama 3 buku lainnya ini.

Pertama, untuk tema , atau premis, atau ide dasar ceritanya, I’m sorry if I said that the story is very mainstream. Kisah antara artis dan orang biasa, sekilas memang mirip dengan cerita di novel yang aku baca sebelum ini, yaitu Il Tiramisu dari Dy Lunaly. Ada beberapa kesamaan yang aku temukan, seperti gosip ketika seseorang berdekatan dengan artis, konflik-konflik umum yang menyertainya, dan lain-lain. Tapi bukan berarti ceritanya sama ‘plek’, tetap saja ada bedanya. Aku hanya berbicara tentang ide ceritanya yang kebetulan mirip. Faktor pembeda dari kedua novel ini yang sangat terlihat adalah setting tempatnya. Jika Il Tiramisu mengangkat setting lokal (Jakarta dan Lombok) sebagai latar utama ceritanya, beda dengan Summer In Seoul.

Sama seperti judulnya, novel ini mengambil Seoul—Ibukota Korea Selatan—sebagai latar utama kehidupan para tokohnya. Tapi sejauh apa yang aku dapat, isi cerita di buku ini tidak benar-benar mengembangkan latar utamanya seperti yang sudah tertulis di judulnya. Tidak ada sesuatu yang identik atau deskripsi lebih lanjut bahwa buku ini berlatar di negeri gingseng tersebut. Mungkin penguat latar Korea nya hanya dari nama-nama tokohnya yang sangat khas. Pun dengan kesan summer-nya. Aku kok tidak merasakan suasana musim panas seperti yang diharapkan ya?

Kemudian, kekurangan yang lain, yaitu tentang Jung Tae Woo yang menyukai bisbol. Di akhir cerita, penulis membeberkan tentang ketertarikan Jung terhadap permainan bisbol yang rupanya mempunyai filosofis tersendiri tentang perasaannya kepada Sandy. Namun aku rasa, akan lebih baik jika ketertarikan Jung kepada bisbol ini juga diperkuat di awal. Agar pada saat akhir, saat penulis membeberkan tentang kefilosofian bisbol tersebut, tidak terkesan mendadak dan maksa. Rasanya kurang pas saja menurutku.

Terlepas dari itu semua, keseluruhan cerita ini sudah sangat bagus. Tentang chemistry dan hubungan yang coba dibangun antara Sandy dan Jung sangat aku suka. Meski konflik-konflik di dalamnya sudah pernah aku temui di buku lain, tapi hal tersebut tidak mengurangi keseruan yang aku rasakan saat membacanya. Tema tentang dunia showbiz memang selalu menarik perhatianku. Selain itu, aku juga suka dengan satu twist yang coba penulis sembunyikan dari pembaca. Banyak kode-kode yang bertebaran di awal cerita, yang secara langsung juga memancing rasa penasaran pembaca. Plotnya pun berhasil disusun sedemikian rupa sehingga mampu memberi magnet terbaik untuk buku ini.

Secara keseluruhan, buku ini worth it untuk kalian yang haus dengan bacaan ala-ala fan-fiction. Cocok untuk sekadar meningkatkan mood, dan mengisi waktu luang. Seru sekali, benar. Dan, Summer In Seul ini rasanya tidak membuatku kapok untuk membaca 3 buku Ilana Tan lainnya yang tergabung dalam Tetralogi 4 Musim. Terutama Winter In Tokyo. Selamat membaca!

Terima kasih!



10 komentar:

  1. Belum baca buku yang ini. Lupa juga buku yang mana yang sudah saya baca. Tapi saya tidak prioritaskan baca soalnya novel seri ini bisa dikatakan full romance.Jadi tidak begitu cocok dengan harapan saya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku baca buku ini pun juga karena kemarin dapat hadiah GA. Tapi yang bener2 aku pengin dari Ilana Tan itu Winter in Tokyo sih, heheh

      Hapus
  2. Buku-buku seri empat musimnya Ilana Tan ini hiks banget sejak beberapa tahun lalu. Aku sudah punya yang London dan Tokyo tapi kalau baca yang romance2 kok rada masih belum semangat hiks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mas, aku akhir2 juga ingin lari ke horor/misteri/thriller dulu. Yang penting ga romance dulu, kalau pun romance ya karena 'kewajiban' saja, hehe. *iykwim*

      Hapus
  3. Aku sudah selesai baca ini Bin. Dan sudah buat review juga :D Silakan mampir =))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uda mampir bu niss, hehe. Pendapat kita sama, gaada nuansa summer2nya gituuu :D

      Hapus
    2. Padahal kalau ada summer2nya bisa dinaikkan bintangnya jadi 4 gara2 Jung Tae-Woo oppa! =)) tapi sayang sekali si summer hanyalah tempelan saja huhuhu.

      Hapus
  4. Halo Bintang, salam kenal!
    Aku udah baca dan revieww juga buku ini di blog //gaada yg mau ngecek juga//
    Di antara keepat buku musim musiman ini, jujur harus kuakui bahwa ini buku yg kukasih rating paling dikit. Udah baca Autumn in Paris? Itu jauuh lebih bagus.
    Tapi yang aku suka dari buku ini, dan buku-buku Ilana Tan yang lain adalah gaya bahasanya. Rapi. Enak. Seneng bacanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo ka Wenny.
      Aku baru baca buku Ilana Tan pertama ini. Ini pun hadiah dari giveaway, bukan karna beli sendiri. Autumn in Paris ya? Ok, makasih ya rekomendasinya kak.
      Tapi aku jujur penasaran sama Winter in Tokyo sih, ka Wenny udah baca? BAgus ngga? Hehe

      Hapus