Judul : Ayat-Ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Cetakan : XXXVI, April 2008
Tebal : 419 hlm
Penerbit : Republika
Kategori : Novel
ISBN : 979 – 3604 – 02 – 6 |
Blurb:
Tentang seorang pemuda Indonesia yang mencari
ilmu jauh di tanah Arab. Berbekal iman yang kuat dan ketabahan, Fahri mengalami
banyak hal yang menggetarkan hidupnya, yang sesaat membuat Fahri mempertanyakan
jalan hidupnya.
Kesabaran dan keimanan adalah kunci kehidupan. Fahri, Aisyah dan Maria membuktikannya dalam cerita yang halus dan mengalir.
Kesabaran dan keimanan adalah kunci kehidupan. Fahri, Aisyah dan Maria membuktikannya dalam cerita yang halus dan mengalir.
***
“Tak
ada yang berhak melaknat manusia kecuali Tuhan. Manusia jelas-jelas telah
dimuliakan oleh Tuhan. Tanpa membedakan siapa pun dia. Semua manusia telah
dimuliakan Tuhan sebagaimana tertera dalam Al Quran, Wa laqad karamna banii
Adam. Dan telah Kami muliakan anak keturunan Adam! Jika Tuhan memuliakan
manusia, kenapa masih ada manusia yang mencaci dan melaknat sesama manusia?
Apakah ia merasa lebih tinggi martabatnya daripada Tuhan?”
Hlm. 40
Selama
ini, setiap kali aku membaca buku atau pun novel, tidak pernah sekali pun aku
sampai berkaca-kaca atau bahkan nangis. Paling tidak, hanya merasakan emosi
yang kerap bergejolak seiring membaca kisah demi kisah yang dialaminya para
tokohnya. Itu pun jarang, karena yang
bisa membuatku seperti itu hanyalah beberapa judul buku yang memang aku
anggap bagus . Tapi Ayat-Ayat Cinta lain, bahkan bisa dibilang luar biasa. Aku
akui, baru kali ini, aku berhasil dibuat berkaca-kaca, dan hampir meneteskan
air mata saat menyelami beragam kisah menyentuh yang dituturkan oleh sang
penulis. Subhanallah, ini sungguh
karya yang luar biasa bagiku.
Jika
di sampul buku ini tertulis ‘novel pembangun jiwa’, maka dengan tegas aku
mengangguk setuju. Nilai-nilai Islam begitu kental dan sangat mendominasi buku
dengan ketebalan 400 halaman ini. Membangun moral dan jiwa religius kita dari
luar dan dalam. Membaca Ayat-Ayat Cinta bukan hanya sebuah hiburan yang bisa
mengenyahkan rasa penat kita dalam waktu sejenak, tapi juga mampu menyegarkan
pikiran dan hati nurani kita. Jika dilihat dari segi cerita, bagiku bisa
dibilang tidak terlalu surprise. Karena memang pada dasarnya sebelum membaca
buku ini dari perpustakaan sekolah, aku sudah mendapat beberapa spoiler dari
teman sekelas tentang ceritanya. Oh iya, perlu digarisbawahi, aku belum
mengetahui sedikit pun jalan cerita Ayat-Ayat Cinta versi film. Jadi, meski aku
sudah spoiler dengan ceritanya dari omongan orang, tapi hal tersebut tidak
sedikit pun mengurangi kepuasanku terhadap jalan ceritanya yang pada awalnya
sudah kuketahui.
Kemudian,
latar belakang penulis yang pernah menetap di Mesir menjadi sebuah nilai plus
tersendiri bagi novel ini, terutama dalam hal penggambaran setting tempat.
Perlu kalian ketahui, saat memutuskan membaca Ayat-Ayat Cinta, berarti kalian
juga telah siap untuk berkelana dalam keindahan alam Mesir. Keadaan
geografisnya, struktur kotanya, kepribadian dan sikap penduduknya, system
pemerintahannya, dan segala hal tentang Mesir akan kalian dapatkan di sini.
Hmm, mungkin kebanyakan orang sudah mengetahui ya tentang isi buku ini? Jadi
aku rasa, tidak perlu yang panjang-panjang lagi untuk membicarakan buku ini.
Semua sudah tahu kan kalau buku ini bagus?
Terakhir,
buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan, itu rekomendasi dariku. Penuh
ajaran agama yang bermakna, mendalam, dan mampu menjernihkan pikiran. Sebuah
karya yang luar biasa dari seorang Habiburrahman El Shirazy.
Semoga
bisa berkesempatan baca Ayat-Ayat Cinta 2…
Terima
kasih!
***
“Aku
juga mencintaimu karena Allah SWT. Ayat yang kau baca dan kau jelaskan
kandungannya adalah satu ayat cinta di antara sekian juta ayat-ayat cinta yang
diwahyukan Allah kepada manusia. Keteguhan imanmu mencintai kebenaran,
ketakwaan dan kesucian dalam hidup adalah juga ayat cinta yang dianugerahkan
Tuhan kepadaku dan kepada anak dalam kandunganku. Aku berjanji akan setia
menempatkan cinta yang kita bina ini di dalam cahaya kerelaan-Nya.”
Hlm. 360
Saya juga sangat suka dengan novel Ayat-Ayat Cinta ini. Bagian yang membuat saya menangis itu kalau tidak salah pas Fahri demam gara-gara suhu Mesir yang panas, kemudian ia bergumam mengucap lafadz AlQuran. Itu yang membuat saya terharu banget.
BalasHapusNovel ini memang bagus, cocok dibaca semua kalangan. Bagian yang paling saya sukai, yang hampir bikin saya nangis adalah sidang penentuan. Keren sekali :))
BalasHapusAku cuma pernah ntn pelemnya heheheu nanti aku menyempatkan diri untuk baca deh #butuhsiramanrohani (ceritanya br sempat mampir ke sini :D peace kak) hhe
BalasHapusLaahh aku malah kebalikannya, belom pernah nonton film-nya tapi uda baca novelnya. Alah gapapa, thanks banget uda visit :D
Hapus