Halo,
selamat siang dan selamat berakhir pekan teman-teman!
Jumpa
lagi dalam rangkaian event BBI Share The Love 2017. Setelah kemarin, aku dan Kak Puji sudah melakukan semacam opening post di blog kami masing-masing,
sekarang saatya aku akan menghadirkan Kak Pujinya secara langsung di sini, dan
bercerita kepada kalian. Wah?
Tapi,
bukan. Ini bukan guest post—karena guest post akan tayang nanti pada tanggal 22
Februari, tunggu ya—tapi ini adalah sedikit ringkasan dari hasil interview yang
kemarin sempat aku lakukan bersama Kak Puji. Wah, kira-kira apa saja ya hal yang
akan aku tanyakan?
Who’s excited?
Please welcome, Kak
Puji P. Rahayuuu!!!
Puji P. Rahayu @ Prayrahayu’s Book |
Sekarang,
yuk mari kita simak, interview-ku dengan Ka Puji ini, yang selain bloger, dia
juga seorang penulis novel loh. *Wah,
novel apa, Bin?* Pokoknya ada deh, yang penting simak aja biar kalian tahu,
hehe.
Halo Kak Puji..!
Kenalin dulu ke
pembaca dong, tentang diri kakak secara lengkap (boleh apa pun, menyangkut
pendidikan, hobi, dan kalau mau promo Yesterday in
Bandung boleh banget kok Kak, beneran).
Halo,
Bintang dan para pembaca Ach’s Book Forum! Apa kabar? Semoga baik-baik saja,
ya. Di kesempatan kali ini, aku akan numpang cuap-cuap nih di sini. Hoho.
Sebelumnya, perkenalkan, namaku Puji P. Rahayu. Kalian bisa memanggilku Puji,
atau Puj saja cukup. Lahir dan besar di Malang. Kemudian, melanjutkan kuliah di
salah satu universitas negeri di dekat Jakarta dengan jurusan Ilmu Hubungan
Internasional. Sekarang ini, aku berada di tingkat tiga dan sedang galau dengan
tahun akhir. *deuh. Boleh langsung lulus aja nggak, sih? Nah, kalau aku ditanya
hobiku apa, pasti bosen ya kalau aku jawab baca? Haha. Yaa, sebenernya standar
sih. Aku suka baca buku sambil mendengarkan musik. Aku juga suka menulis
cerita—kalau sempat. Terus, aku juga suka mendengarkan diskusi tentang hal
apapun. Dalam artian, terlibat dalam focus group discussion dengan pembahasan tertentu. Selain
itu, kata temen-temen aku, hobiku itu nyanyi. Yep. Like aku bisa tiba-tiba nyanyi sendiri dimanapun aku
berada. Agak malu-maluin sih sebenernya. Tapi, ya udahlah ya. Terima saja aku
yang begini.
Mungkin, kalau teman-teman ada yang tahu, aku—bukan bermaksud menyombongkan
diri, ini disuruh Bintang *loh? Malah nyalahin—adalah salah satu penulis novel Yesterday in Bandung terbitan
Elex Media Komputindo.
Yesterday in Bandung adalah sebuah
novel hasil kolaborasi 5 penulis.
Salah satunya adalah
Puji P. Rahayu. |
YiB sendiri merupakan novel kolaborasi antara aku, Mbak
Orin, Mbak Rini, Kak Delisa, dan Kak Bilah. Bercerita tentang empat orang
penghuni kos di kawasan Bandung bersama dengan ibu kosnya. Kalau aku cerita
tentang YiB kayaknya bakalan panjang banget sih. Intinya, novel ini berasal
dari workshop yang
diadakan Elex Media pada 14 Februari 2015. Pada saat workshop tersebut, peserta
dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok-kelompok tersebut diberi tugas untuk
membuat outline dengan
mengambil latar kota tertentu disertai dengan playlist. Tiga outline terbaik
akan diterbitkan. Terima kasih, Tuhan, outline kelompokku terpilih dan akhirnya dapat diterbitkan
di tahun 2016. Senang? Pastinya. Karena, kayak one step closer buatku untuk mencapai mimpiku. Yaa,
meskipun aku sangat menyadari kalau tulisanku di YiB masih banyak PR-nya. Masih
banyak hal yang harus kuperbaiki.
(Me: Hahaha. Nggak nyombongin diri kok, namanya juga promosi Kak.
Lagian juga aku yang nyuruh kan? Wkwkwk. Btw, aku jadi penasaran pengin baca
YiB nih. Lempar atu dong, haha)
Selain
blogging, sekarang ini lagi sibuk apa sih Kak?
Hemm. Sekarang ini,
selain kuliah—dan ngeblog tentunya, aku sedang tergabung dalam salah satu
UKM—Unit Kegiatan Mahasiswa—di kampusku bernama Kelompok Studi Mahasiswa (KSM)
Eka Prasetya UI. KSM ini merupakan UKM di bidang penalaran yang bergerak di
tiga bidang utama, yakni penelitian, penulisan, dan kajian. Ini adalah tahun
ketigaku di KSM dan aku dipercaya untuk menjadi salah satu pengurus inti oleh
Ketua Umum. Eits, meskipun terkesan serius, KSM sebenernya seru banget. Kalian
bakalan menemukan hal-hal yang nggak dibahas dalam perkuliahan kalian. Terus,
kalian bisa bertemu berbagai macam orang dan membahas berbagai macam hal. Mulai
dari Hak Asasi Manusia, perempuan, middle class, reklamasi
Teluk Jakarta, kabut asap, dan lainnya. Jadi, pembahasannya sangat-sangat
multidisiplin. Maka dari itu, aku senang tergabung di KSM karena banyak
mendapat insight dari orang-orang sekitarku.
(Me: Kalau kuliah nanti, kok aku pengin ikut UKM Teater ya?
Wkwkwk. Ini baru keinginan aja sih, barangkali nanti ada yang lain yang lebih
menarik, hehe)
Gimana sih
rasanya jadi anak HI? Ada enggak enaknya kah? Cerita-cerita dong buat dedek
yang mau masuk PTN ini, hehe (Mau curhat soal kuliahan juga boleh hehe)
Jadi anak HI? Hem,
kamu harus siap-siap banyak baca. Dalam setiap mata kuliah, kamu diharuskan
membaca berbagai macam buku dan jurnal. Kalau kamu nggak baca, ada
kemungkinan kamu bakal kesulitan untuk mengikuti materi yang diberikan. Tapi,
nggak semenyeramkan itu, kok. Kalau di kampusku, kajian HI itu terbagi
menjadi tiga kajian utama, yakni keamanan, ekonomi politik internasional, dan
masyarakat transnasional. Aku sendiri lebih tertarik ke kajian masyarakat
transnasional karena isu yang dibahas beragam dan berada pada tingkat akar
rumput. Memangnya, apa sih yang dibahas? Mulai dari isu mengenai lingkungan, HAM,
gender, migran, hingga jaringan advokasi transnasional. Jadi, di HI itu
belajarnya multidisiplin, tapi dilihat secara makro. Karena salah satu aktor
yang diyakini paling dominan—khususnya dalam perspektif realisme—adalah negara.
*haha. Aku kok berasa jadi ngasih kuliah.
Buat temen-temen yang kayak Bintang—yang mau masuk kuliah—aku saranin untuk
bener-bener cari passion kalian apa. Lalu, tekuni dan dalami passion kalian
itu. Nggak mudah sih emang untuk menentukan jurusan kuliah, tapi kalau kalian
sudah tahu mau meniti karir menjadi apa dan kalian menyukai materi yang
diajarkan, nikmati aja. Semoga berhasil ya di UN, SNMPTN, SBMPT maupun ujian
mandiri kalian! Semangat! *ps, kalau mau tanya-tanya lebih lanjut, sila
hubungi aku yaaaw. *ngarep banget buat ditanyain.
(Me: Haduh Kak
Puji, bahasanya tinggi banget, wkwkwk. OK Kak Puji, semoga aku dan teman-teman
lain bisa masuk jurusan sesuai passion kami, ya)
Siapa sih
orang yang memotivasi kakak (baik secara langsung atau tidak langsung) sehingga
suka membaca? Oya, aku tanya balik juga ya, suka baca buku pejaran juga nggak?
Sebenernya sih,
nggak ada orang yang bener-bener memotivasi aku untuk membaca. Tapi, mungkin
kebiasaan membacaku ditularkan dari Ayah. Jadi, ayahku ini memang suka baca.
Salah satu buku beliau yang sering aku baca adalah buku Bung Karno Masa
Muda—bahkan aku nggak inget siapa penulisnya. Kata Ayahku, kurang lebih
seperti ini, “Kamu bisa mempelajari kehidupan dari mana saja. Nggak papa kamu
baca sejarahnya Hitler, Stalin, Paus, Nabi Muhammad, Abraham Lincoln, atau
siapapun. Yang terpenting adalah apa yang bisa diambil dari pengalaman hidup
mereka.” Jadi, aku percaya kalau apapun yang aku baca, sekecil apapun itu,
bakal memberikan pengetahuan baru buatku.
Sebenernya, aku nggak se-anti itu sih sama buku pelajaran. Jadi, sejak SD, aku
emang suka baca, khususnya yang berbau sejarah. Jadi, aku nggak terlalu masalah
sih sama buku pelajaran. Yaa, yang penting aku nggak dikasih buku ekonomi aja
sih, kemungkinan aku masih mau. Tapi kalau pelajaran terfavoritku semasa
sekolah adalah sejarah. Karena, banyak banget hal yang kudapat dari pelajaran
ini dan aku suka mengetahui hal-hal yang sebelumnya belum kuketahui.
(Me: Wah sepertinya Ayah Kak Puji ini ada sedikit kemiripan
dengan Ayahku, hehe. Suka ngasih nasihat yang mendalam, bermain-main dengan
imajinasi dan kata-kata yang…. ewh. Hehe. Tapi, beliau berhasil menginspirasi
aku sampai saat ini. Hebat! Kak Puji juga kan?)
Apa aja
genre cerita yang disukain, Kak? Gak ada ketertarikan baca thriller/misteri/horor
macam aku kah? Wkwkwk
Genre cerita yang
aku suka itu banyaaaak. Saking banyaknya aku sampek bingung mau menyebut diriku
apa. Jadi, aku itu orangnya terbuka sama semua jenis bacaan—kecuali novel
islami sih, masih nggak bisa aja untuk enjoy bacanya. Tapi,
kalau genre yang paling kusukai dan membuatku nggak bisa berhenti baca sih, romance. Baru
kemudian disusul dengan fantasi. Kalau genre thriller/misteri/horor aku
masih suka kok. Tapi mungkin nggak seluas itu juga sih referensiku mengenai
genre ini. Mentok-mentok sih, aku sukanya karya Sir Arthur Conan Doyle. Hoho.
(Me: Kalau aku sih emang ngakunya suka thriller, tapi jangan
coba lihat rak bukuku. Hampir banyakan romance-nya loh, wkwkwk)
Kakak ini juga
termasuk penggemar cerita jenis hisfic, ya kan? Nah, sejauh ini, apa sih
buku-buku hisfic yang paling bagus yang pernah dibaca? Mungkin ada rekomendasi
juga siapa penulis hisfic terbaik?
Dibilang penggemar
enggak juga, sih. Jatuhnya aku tertarik untuk membaca hisfic—Indonesia
khususnya, karena berhubungan dengan sejarah. Sebagaimana yang kita ketahui, sejarah
sendiri merupakan konstruksi dari pihak yang menang dalam setiap kejadian. Maka
dari itu, bakal banyak kontroversi dalam suatu sejarah. Jadi, aku suka membaca
hal-hal yang menyangkut intrik-intrik di balik sebuah ssejarah. Sejauh ini,
karya hisfic Indonesia favoritku adalah Pulang karya Leila S. Chudori. Di situ, meskipun kebanyakan romance-nya,
tapi terlihat jelas kesimpangsiuran sejarah di Indonesia. Maksudku, please deh,
apakah PKI di tahun 1965 itu benar-benar bersalah? Haruskah mereka dibantai habis-habisan
sedemikian rupa? Saranku, tonton The
Act of Killing dan The Look of Silence, yaash untuk memahami lebih
lanjur.
(Me: Hmm kalau untuk ini, aku agak berbeda nih sama kak Puji,
kurang suka sama sejarah hehe. Kata orang, kita harus move on! Jangan memelajari masa lalu. Wkwkwk *peace* )
Pertama
kali tau soal BBI dari siapa Kak? Dan apa yang mendorong Kakak untuk gabung di
komunitas ini?
Hem. Pertama kali
tahu soal BBI sih kayaknya dari blog Kak Sulis—Kubikel Romance. Jadi, aku sudah
punya blog sejak SMP. Terus, aku juga suka baca banget juga dari SMP. Suatu
ketika, aku nyasar di blog Kak Sulis dan tertarik untuk follow. Dari
situlah aku tahu kalau ada komunitas BBI. Aku bersemangat banget buat gabung
karena aku pengin bisa diskusi soal buku dengan orang-orang yang punya
ketertarikan yang sama. Kan, biasanya ada gitu loh temen-temen aku yang nggak
paham kenapa aku suka banget baca buku. Meskipun aku jelasin sampek
berbusa-busa kagak bakal paham juga. Lalu, banyak banget event yang
diselenggarakan oleh BBI dan aku tertarik banget untuk ikutan.
(Me: Kalau aku sih dari blog Mba Atria Sartika, beliau yang saat
itu paling sering ngadain GA, jadi aku tahu, hehe. Maklum, aku ini dulu bookhunters buaangeetttt)
Selama
bergabung, seperti apa sih kesan-kesan Kak Puji terhadap BBI (bisa dari
anggotanya, event-nya, diskusi serunya, dll)
Menurutku, BBI itu
adalah keluarga dunia maya yang asyik. Aku bisa gabung dengan berbagai macam
orang tanpa malu-malu. Bermula dari gabung di grup WA Jabodetabek yang hebohnya
luar biasa, plus bisa mendapat info ter-update mengenai
berbagai macam hal, mulai dari buku, artis, diskonan, hingga politik. Mantep
lah, pokoknya. Terus, dapet kenalan banyak, apalagi semenjak gabung grup
Telegram yang dibuat oleh Kak Ren, dkk. Hadeuh. Seneng gitu loh punya temen
yang belum pernah ketemu secara face to face, tapi bisa akrab. Ditambah lagi, tidak memandang usia. Event-event yang diselenggarakan
juga menarik untuk diikuti. Sepertinya, divisi event ini kreatif banget. Buat event-nya beda-beda terus. Semangat, qaqa-qaqa event!
(Me: Aku juga bangga gabung dengan BBI, semoga kita tetap
bersama ya!)
Kalau bisa, Kak Puji pengin BBI
ngadain event seperti apa lagi? Barangkali dikabulin, hehe.
Hemm. Apa ya? Jujur
lagi nggak kepikiran, sih. Tapi mungkin, kopdar akbar yang direncanakan itu
bisa terlaksana. Lumayan lah itu untuk silaturahmi dengan seluruh anggota BBI.
Terus, event-event semacam BBI Share The Love ini juga asyik
kok diikuti. Soalnya, jadi bida saling kenal dengan anggota lainnya.
(Me: Eh iya nih, aku juga pengin banget bisa kopdar sama
anak-anak BBI, yah minimal BBI Jatim lah, hehe. Semoga semoga ~)
Nah,
karena ini event-nya adalah SHARE THE LOVE, maka menurut Kak Puji sendiri, CINTA itu apa
sih? Wkwkwkwk!
Well, mengutip apa yang dituliskan Mbak Orin di YiB, “Cinta…
makhluk yang terlampau sombong, dia tidak pernah suka dipaksa.” Jadi,
pada dasarnya, rasa cinta itu akan datang secara sendirinya. Dan cinta itu
bukan berarti tentang cinta antara dua orang manusia. Bisa jadi cinta terhadap
suatu hal lainnya. Lalu, cinta itu dikatakan sombong karena rasa ini datang
secara tiba-tiba dan tidak bisa dikendalikan sedemikian rupa. Sehingga,
menurutku love is inevitable thingy. Kita harus mengakui kalau
kita mungkin saja tidak sadar kalau kita sedang jatuh cinta.
(Me: Wah memang ya kalau kita ngomongin cinta itu gak akan ada habisnya.
Dan bagiku, love is… undefinied thing)
Oke, deh. Sekian
perkenalan dariku. Maaf ya, jadi semi curhat, kuliah, dan lainnya. Tapi semoga
bermanfaat lah ini cuap-cuapku. Oh, ya. Jangan lupa. Bakalan ada guest post lanjutan dari aku. Ditunggu, yaa.
*PS: Baca juga hasil interview-ku dengan Kak
Puji, DI SINI!*
Wah ... jadi pengen gabung sama BBI nih. Semangat membaca untuk saya :)
BalasHapusAyo Mas semangat, pasti bisa!
HapusAyahku inspirasiku. Hoho.
BalasHapusAhh, enggak kok. Itu bukan bahasa tingkat tinggi. :D
Makasih kesempatan cuap-cuapnya, Bintang.
Terima kasih kembali Kak Puj, hehehe
HapusSepertinya Bintang dan Kak Puji sama-sama termotivasi baca dari ayah ya. Ayahku mah sukanya baca koran dan perkembangan berita. hehehe Semangat ya untuk tahun terkahir di SMA nya bintang :D
BalasHapusHehe iya Kak Jeruk. Ayahku sih lebih sukanya baca buku2 agama sama pengembangan diri, lah anaknya malah novel, hahaha.
HapusSipp, makasih Kak Jeruk, pasti bakal kangen temen2 SMA hehe