Jumat, 23 Oktober 2015

[Book Review] Sesaat di Keabadian - Mezty Mez




“Jika cinta itu adalah anugerah, kenapa masih ada yang harus tersakiti? Lalu, jika cinta itu adalah petaka, kenapa cinta bisa begitu hangat dan membuat kebahagiaan terasa indah?”
(Hlm. 94)

Judul                  : Sesaat Di Keabadian (sequel Hai, Luka)
Penulis               : Mezty Mez
Editor                : Ayuning & Bayu Novrilianto
Penyelaras aksara    : Emka
Penata letak        : Blu Athea & Maspri
Penyelaras tata letak    : Gita Ramayudha
Desainer sampul     : Maspri
Penyelaras desain sampul: Gita Ramayudha
Penerbit              : EnterMedia
Cetakan              : Pertama, 2015
Tebal                   : vii + 130
ISBN                  : 979-780-835-1

*Blurb:
Ini tentang seseorang yang istimewa di hatiku; seseorang yang tak bisa aku lupakan meski telah lama pergi. Ini juga tentang seseorang yang mampu membahagiakanku; seseorang yang tak bisa aku tinggalkan di babak kehidupan selanjutnya. Mungkin ceritaku ini sedikit berlebihan, tapi aku jujur menuliskannya. Bukankah tak ada yang lebih indah dari saling mencintai?

Aku bisa jadi salah seorang perempuan yang beruntung di bumi ini, mungkin saja. Tapi tanpa mereka? Entahlah bagaimana aku jadinya.

Apakah kamu tahu takdir tentang cinta yang paling menyakitkan itu apa? Jawabannya adalah kamu tidak ingin orang-orang yang mencintaimu patah hati lalu terluka.

Kamu tak perlu setuju dengan jawabanku, karena cinta punya bahasanya sendiri. Percayalah, apa yang aku alami jauh lebih buruk dari sekadar patah hati. Sampai di sini, maukah kamu mendengar ceritaku selanjutnya?

***           

Selasa, 20 Oktober 2015

[KUIS] #OktoberBerbagi


Hai Readers…

Apa kabar semuanya? Aku harap baik-baik saja, ya.
Oke, aku rasa tidak perlu panjang lebar. Sesuai dengan apa yang aku bilang beberapa waktu lalu, aku akan berbagi bersama kalian lewat project #OktoberBerbagi yang aku selenggarakan di blog ini. Seperti apa project #OktoberBerbagi ini? Tunggu ya, akan aku jelaskan di bawah nanti.

Seperti yang sudah kalian ketahui, project #OktoberBerbagi ini aku adakan dalam rangka merayakan ulang tahunku yang ke 17 tahun di tanggal 24 bulan ini. Ahaayy.. sweet seventeen nih, hehe. Pasti kalian tahu dong yang namanya ulang tahun itu pasti identik dengan perayaan dan kebahagiaan? Apalagi sweet seventeen, hehe. *abaikan.

Jumat, 16 Oktober 2015

[Book Review] Hai, Luka - Mezty Mez




“Luka yang terpendam mungkin tidak harus digambarkan secara emosional. Lewat sebuah senyuman, seseorang akan mengerti bahwa luka bisa saja bijak”
(Dante)
Penulis            : Mezty Mez
Penyunting     : Patresia Kirnandita & Bayu Novrillianto
Penata letak    : Wahyu Suwarni
Desain sampul: Dwi Anissa Anindhika
Penerbit          : EnterMedia
Tebal               : viii + 236
Cetakan          : Pertama, 2014
ISBN               : 979-780-726-6
*Blurb:
Perjalanan cinta memang tidak bisa ditebak arahnya. Cinta bisa saja berawal dari sebuah persahabatan yang lama, malu mengakuinya tapi tumbuh dan berkembang dalam perjumpaan yang terus-menerus. Menawarkan kehangatan, cerita yang panjang dan terkadang mengharuskan keberanian, waktu yang tepat serta proses yang tak bisa diduga akhir titik temunya.
Ya, begitulah cinta. Sama halnya dengan Rena. Gadis itu masih tetap setia berdiam di sana, di sebuah pantai yang sunyi, menunggu seorang laki-laki yang telah diharapkan kedatangannya sejak dahulu. Rena yakin, kali ini laki-laki itu pasti akan menemuinya.
Tapi, apakah cinta yang selama ini dia tunggu akan datang membawa kebahagiaan? Atau malah sebaliknya, mendatangkan luka untuk kesekian kalinya?
***

Rabu, 07 Oktober 2015

[Book Review] Koala Kumal - Raditya Dika


 http://img.bukabuku.net/product/5/e/5e3a336f33a8046db8e5efc1ecdda48e.jpg

“Setiap orang pasti akan mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya dia terhadap cinta seumur hidupnya. Cara dia ngelihat cinta akan berbeda semenjak patah hati itu”
(Hlm. 207)

Penulis                                  : Raditya Dika
Editor                                    : Windy Ariestanty
Penyelaras aksara                : Resita Febriatri & Gita Romadhona
Penata letak                         : Gita Ramayudha
Ilustrasi isi                           : Sweta Kartika
Desainer sampul                  : Levina Lesmana
Ilustrator sampul                 : Adriano Rudiman & Levina Lesmana
Fotografer                            : Sardo Michael
Penerbit                                : GagasMedia
Tebal                                     : x + 250 halaman
ISBN                                    : 979-780-769-X

*Blurb :
Selain main perang-perangan, gue, Dodo, dan Bahri juga suka berjemur di atas mobil tua warna merah yang sering diparkir di pinggir sungai samping kompleks. Formasinya selalu sama: Bahri dan gue tiduran di atap mobil, sedangkan Dodo, seperti biasa, agak terbuang, di atas bagasi.
Kadang kami tiduran selama setengah jam. Kadang, kalau cuaca lagi sangat terik, bisa sampai dua jam. Kalau cuacanya lagi sejuk dan tidak terlalu terik, kami biasanya sama-sama menatap ke arah matahari, memandangi langit sambil tiduran. Kalau sudah begini, Bahri menaruh kedua tangannya di belakang kepala, sambil tiduran dia berkata
‘Rasanya kayak di Miami, ya?’
‘Iya,’ jawab gue.
‘Iya,’ jawab Dodo.
Kami bertiga gak ada yang pernah ke Miami

***


[Book Review] Gerbang Dialog Danur - Risa Saraswati




“Ketika penciumanku tertutup, sedangkan mata hati terbuka lebar untuk mereka yang biasa kalian sebut. Hantu”

Penulis                                    : Risa Saraswati
Editor                                      : Syafial Utama
Penyelaras aksara                  : Irsyad Zulfahmi
Penata Letak                          : Erina Puspitasari
Penyelaras akhir tata letak     : Putra Yulianto & Gita Ramayudha
Desain sampul                        : Fariza Dzatalin
Penyelaras akhir sampul       : Ayu Widjaya
Ilustrasi sampul                      : Fariza Dzatalin
Penerbit                                  : BUKUNE
Cetakan                                  : Pertama, Maret 2015
Tebal                                       : ix + 223 halaman
ISBN                                       : 602-220-150-0

Blurb :
Jangan heran jika mendapatiku sedang bicara sendirian atau tertawa tanpa seorang pun terlihat bersamaku. Saat itu mungkin saja aku sedang bersama salah satu dari lima sahabatku.
Kalian mungkin tak melihatnya… Wajar. Mereka memang tak kasat mata dan sering disebut… hantu---jiwa-jiwa penasaran atas kehidupan yang mereka anggap tidak adil.
Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah sekaligus kutukan. Kelebihan ini membawaku ke dalam persahabatan unik dengan kelima anak hantu Belanda. Hari-hariku dilewati dengan canda Peterm, pertengkaran Hans dan Hendrick---dua sahabat yang sering berkelahi, alunan lirih biola William, dan tak lupa; rengekan si bungsu Janshen.
***
Jauh dari kehidupan “normal” adalah harga yang harus dibayar atas kebahagiaanku bersama mereka. Dan, semua itu harus berubah ketika persahabatan kami meminta lebih, yaitu kebersamaan selamanya. Kini aku mulai menyadari bahwa hidup ini bkan hnaya milikku seorang….
Namaku Risa. Aku bisa melihat ‘mereka’
***

Sabtu, 03 Oktober 2015

[Book Review] Apartemen Berhantu - Rettania



 

“Pernahkah suatu hari kau berpikir bahwa keluargamu, orang-orang terdekatmu, ternyata bukan yang kau kenal selama ini?”
(Hlm. 79)

Judul                                       : APARTEMEN BERHANTU
Penulis                                    : Rettania
Editor                                      : Ry Azzura & Syafial Rustama
Proofreader                            : Funy D.R.W
Desain Cover & Layout         : Gita Mariana
Ilustrasi Sampul                     : Rudiyanto
Penerbit                                  : BUKUNE
Cetakan                                  : Pertama, Agustus 2014
Tebal                                       : 123 halaman
ISBN                                       : 602-220-134-9

*Blurb:
Luna tidak suka dengan unit apartemen tempat tinggal barunya; jauh dari sekolah, sempit, sepi, dan… digosipkan berhantu. Awalnya, Luna tidak percaya, sampai sekelebat penampakan putih yang seram itu terus-menerus muncul di kamarnya seperti hendak menyampaikan sesuatu
Rahasia apa yang tersembunyi di sana? Dan kenapa sang Ibu seperti ikut menutup-nutupi? Luna harus menemukan jawabannya, sebelum semua terlambat….

***