Halo
teman pembaca semua!
Beberapa
pekan yang lalu, akhirnya keinginanku untuk mengadopsi salah satu anak dari kak
Bara terkabul. Ya, Jika Aku Milikmu. Buku ini adalah buku ke delapan yang
ditulis oleh kak Bernard Batubara. Meski sudah buku ke delapan, namun ini
adalah kali pertama aku membaca karya beliau. Awalnya, aku benar-benar tahu
siapa itu kak Bara adalah saat aku mengikuti kompetisi online Love Cycle yang
diadakan Gagas Media tahun lalu. Dari situ, Alhamdulillah aku terpilih menjadi
salah satu anggota tim yang diketuai oleh kak Bara langsung. Senang? Bangga?
Iya, banget. Lewat ajang itu, kini aku tahu siapa Bernard Batubara. Meski aku
belum pernah membaca beberapa karya beliau sebelumnya, namun lewat buku Jika
Aku Milikmu ini, aku bisa menyimpulkan kalau kak Bara bukan penulis yang
‘biasa’.
Kali
ini aku tidak akan bercerita tentang apa yang menarik dari seorang Bernard
Batubara sehingga aku mengidolakannya. Bukan, bukan itu yang ingin kutulis.
Seperti yang sudah aku bilang di awal, aku pernah berkeinginan untuk memiliki
buku terbarunya—Jika Aku Milikmu—dan akhirnya sekarang sudah tercapai. Salah
satu daya tarik buku ini bagiku adalah banyak terselip quote-quote yang manis
dan pasti menarik. Bak sampah di pinggiran sungai, quote di buku ini bertebaran
di mana-mana. Ada di setiap awal bab, terselip di antara desakan narasi, dan
terlontar lewat beberapa dialog tokoh. Maka dari itu, aku ingin berbagi
beberapa quote tersebut untuk kalian baca.