Sabtu, 03 Oktober 2015

[Book Review] Apartemen Berhantu - Rettania



 

“Pernahkah suatu hari kau berpikir bahwa keluargamu, orang-orang terdekatmu, ternyata bukan yang kau kenal selama ini?”
(Hlm. 79)

Judul                                       : APARTEMEN BERHANTU
Penulis                                    : Rettania
Editor                                      : Ry Azzura & Syafial Rustama
Proofreader                            : Funy D.R.W
Desain Cover & Layout         : Gita Mariana
Ilustrasi Sampul                     : Rudiyanto
Penerbit                                  : BUKUNE
Cetakan                                  : Pertama, Agustus 2014
Tebal                                       : 123 halaman
ISBN                                       : 602-220-134-9

*Blurb:
Luna tidak suka dengan unit apartemen tempat tinggal barunya; jauh dari sekolah, sempit, sepi, dan… digosipkan berhantu. Awalnya, Luna tidak percaya, sampai sekelebat penampakan putih yang seram itu terus-menerus muncul di kamarnya seperti hendak menyampaikan sesuatu
Rahasia apa yang tersembunyi di sana? Dan kenapa sang Ibu seperti ikut menutup-nutupi? Luna harus menemukan jawabannya, sebelum semua terlambat….

***


            Luna dan Ibunya baru saja pindah ke sebuah apartemen di pinggiran kota Jakarta. Kondisi apartemen yang sempit, sepi, dan jauh dari sekolah itu membuat Luna merasa tidak nyaman. Ditambah dengan gosip beredar yang mengatakan jika apartemen itu berhantu. Awalnya, Luna tidak begitu mempercayai tentang hal itu. Namun, beberapa kasus pembunuhan dan kematian yang terjadi di apartemen itu membuatnya mulai mempercayai bahwa apartemen itu memang berhantu. Keyakinannya terhadap keangkeran apartemen itu semakin besar ketika sedikit demi sedikit keganjalan mulai bermunculan. Dimulai dari keganjalan yang ditemuinya saat sedang berada di dalam lift. Lift di apartemennya itu selalu menunjukan keanehan saat Luna berada di dalamnya.
            Selain itu, beberapa makhluk menyeramkan mulai sering menampakkan diri di kamar apartemennya. Bukan hanya itu saja yang membuat Luna merasa tidak nyaman, namun perubahan sikap yang terjadi dengan Ibunya juga membuat Luna berpikir jika apartemen itu tidak cocok untuknya. Berkali-kali Luna mengajak Ibunya untuk pindah dari apartemen itu, namun Ibunya justru menolak secara halus dan seakan tidak ingin pergi dari apartemen itu. Menurut Luna, sejak tinggal di apartemen itu, Ibu berubah sikap dari yang biasanya. Ibu tidak seperti dengan sosok yang dikenalnya selama ini. Apakah ada sesuatu yang disembunyikan darinya?
Luna semakin bingung dengan keanehan yang ditemuinya selama tinggal di apartemen itu. Apakah Luna bisa menemukan jawaban atas semua kejanggalan yang dialaminya? Dan bagaimana Luna bisa mengetahui penyebab semua keanehan itu?
***
Baiklah, ijinkan saya berkomentar sedikit tentang novel “Apartemen Berhantu” ini. Beberapa hari yang lalu, saya memang berkeinginan membeli novel ini, dan akhirnya kesampaian juga. Saya memang penggemar novel horror, salah satunya novel Apartemen Berhantu milik Rettania ini.
Saat pertama membuka novel ini, saya membaca sinopsis yang ada di bagian belakang cover buku terlebih dahulu. Cukup menarik perhatian, dan saya pun berminat untuk menyelesaikan membaca buku ini. Jika boleh jujur, baru kali ini saya benar-benar dibuat merinding dengan cerita yang ada di buku. Mbak Rettania menuliskannya dengan begitu visual dan nyata. Terutama dengan beberapa penampakan yang muncul dalam cerita. Saat membacanya, otomatis otak saya pun bereaksi membayangkan sosok hantu yang ada dalam cerita tersebut. Sangat membuat saya bergidik ketakutan. Good job untuk Mbak Rettania. Selain itu, beberapa konflik yang tertulis di akhir bab, membuat saya semakin penasaran dan seolah tidak mau berhenti membaca buku ini.
Selain itu, saat mulai membaca cerita ini dan mengetahui konfliknya, ending cerita sudah bisa saya tebak akan seperti apa. Dan, ternyata benar, ending cerita ini tidak jauh berbeda dengan apa yang saya tebak sebelumnya. Namun, itulah hebatnya mbak Rettania. Setiap cerita yang diraciknya dengan begitu mantap berhasil membuat pembaca seolah tak ingin berhenti membacanya meski sudah tahu endingnya akan seperti apa.
Namun di lain sisi, saya sedikit bingung dengan adanya tokoh Faisal di cerita ini. Tokoh Faisal hanya muncul saat tokoh utama sedang berada di satu tempat, dan di cerita berikutnya, tokoh Faisal tidak mempunyai peran lagi. Menurut saya, mungkin tokoh Faisal terkesan tidak memiliki peran yang cukup penting. Seharusnya, akan lebih baik jika si Faisal ini mempunyai keterkaitan di cerita-cerita selanjutnya. Tapi di satu sisi, saya juga tidak bisa menyalahkan mbak Rettania sebagai penulis buku ini. Mungkin saja, si penulis ada maksud tersendiri dalam menambahkan tokoh ini.
Nah, jika untuk urusan ratting, saya memberikan 4,5 bintang untuk novel ini. Karena apa? Karena ini baru pertama kalinya saya dibuat merem melek saat mau tidur dikarenakan terbayang-bayang dengan sosok mengerikan yang saya baca di buku ini. Dan, bagi saya itu berhasil. *applause*
Terima kasih!

2 komentar:

  1. Thank youuu untuk review-nya! Syukurlah kamu suka :")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mbak. Ditunggu karya selanjutnya ^_^

      Hapus