Jumat, 02 September 2016

[Book Review] Jomblo Bermartabat - Cut Nursyidah Dewi



Judul : Jomblo Bermartabat
Penulis : Cut Nursyidah Dewi
Tahun terbit : 2016
Tebal : 192 hlm
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Kategori : Novel Komedi
ISBN : 9786023940318 


Blurb:

Fiya udah benar-benar nggak tahun bertahun=tahun ngejomblo! Dia ingin segera melepaskan gelarnya sebagai “Jomblo Karatan”! Tapi gimana caranya dia menemukan jodohny, sementar kalau ketemu cowok aja dia takut… Eh bukan takut sih, tapi… nggak mau deket-deket karena dia harus mempertahankan martabatnya! Kira-kira, gimana ya perjalanan si jomblo bermartabat dalam menemukan jodoh yang tepat?

***

“Aku sudah muak dengan cinta! Oke, sejak saat ini kuputuskan: aku nggak akan peduli lagi dengan segala hal yang berbau cinta-cintaan. Berkali-kali cinta mengkhianatiku. Laki-laki datang membawa senyuman, tapi lalu pergi meninggalkan luka di hatiku.”
Hlm. 26

“Sungguh tragis percintaanku. Bahkan di puncak kesedihan dan ketidakpedulianku pada makhluk berwujud cowok, keluargaku justru merong-rongku dengan pertanyaan “KAPAN KAWIN?”
Hlm. 27

Shafiya, seorang jomblo karatan nggak tahu harus gimana lagi untuk menjalani kisah cintanya. Dia cantik, sayangnya tidak beruntung. Berkali-kali ia harus menerima kekalahan atas keegoisan cowok yang mendekatinya selama ini. Berkali-kali juga ia harus memendam kesedihan dan kekhawatiran akan status ‘perawan tua’. Bagaimana tidak, usia Fiya sudah mendektai kepala tiga, tapi apa yang terjadi? Dia jomblo guys, karatan lagi! Hal ini membuat keluarga Fiya ikut turun tangan.

Salah satunya adalah Santi, kakak perempuan Fiya yang tinggal di Bojong Sari. Saat pergi ke sana untuk menenangkan hati, tiba-tiba Fiya ditawari rencana perjodohan oleh Santi yang betubuh bongsor itu. Bukan tanpa alasan Santi bertindak demikian, tapi apakah seorang kakak akan tetap berdiam diri ketika melihat adiknya hampir mati gara-gara nggak dapet jodoh? Di satu sisi, terlepas dari rencana bodoh yang hampir membuat martabat Fiya hancur itu, ia bertemu Ricki—cowok ganteng dan cool yang ternyata adalah keponakannya sendiri. Memang sih, awalnya Fiya rada cuek dengan Ricki, tapi lama kelamaan, kok dia sering deg-degan ya kalau ketemu Ricki? Dia kelewat ganteng sih. Tapi Fiya nggak boleh kelewatan, mana mungkin ia gebetin ponakan sendiri? Kalau begitu, martabatnya langsung jeblok, dong?

Tapi yang namanya perasaan memang nggak bisa dibohongi, tiap kali melihat Ricki dengan segala keeksotisannya,  Fiya jadi salah tingkah nggak karuan (dasar Tante keterlaluan). Apalagi Ricki sering main mata dan tersenyum nakal padanya. Seketika, martabat Fiya sebagai jomblo karatan bermartabat, runtuh seketika. Tapi meski ada tarik ulur perasaan dengan Ricki, rupanya rencana perjodohannya masih tetap berjalan. Parahnya lagi, kini ganti orangtua Fiya yang berperan aktif melakukan rencana ‘sinting’ itu. Hasilnya, banyak cowok yang dikenalkan padanya. Sampai-sampai membuat HP Fiya tak pernah absen menerima SMS dari cowok-cowok itu. Tapi saat Fiya mulai menseriusi hubungan dengan cowok hasil perjodohan itu, lagi-lagi ia harus terluka karena peristiwa yang sama di masa lalu terulang kembali.

Lantas, seperti apakah perjalanan Shafiya, seorang jomblo karatan dalam menemukan calon imamnya?

***

“Astagfirullah! Oke, oke! Aku harus memperjelas semua ini. Dia adalah keponakanku dan aku adalah tantenya. Dia yang notabene adalah keponakanku itu memakai kaos bolong-bolong yang agak transparan itu dan entah mengapa aku yang notabene adalah tantenya jadi deg-degan melihat kulit putih samar-samar di baliknya.”
Hlm. 57

“Tidak, tidak, tidak, aku harus sadar kalau DIA ADALAH CECEKU. Ya! Harus di bold, italic, underline! CECEKU! Jadi, nggak ada judul bagi-bagi perasaan, Oke?!”
Hlm. 85

Jomblo Bermartabat adalah sebuah novel komedi yang ditulis oleh Cut Nursyidah Dewi. Baru pertama kali ini sih baca buku dari si penulis, jadi saat membuka lembar awal buku ini, aku tidak memiliki ekspektasi apa pun. Well, pada awalnya, sempat mengira kalau buku ini cenderung membosankan sekali. Alasan terbesar adalah karena tema yang diangkat sangat mainstream. Cerita remaja seputar jomblo udah banyak banget di pasaran dan terkesan biasa, tapi saat membaca buku ini, aku jadi berubah pikiran. Bahwa sebenarnya tema cerita yang sangat biasanya pun bisa jadi mengasyikkan, tergantung kemampuan si penulis. Dan di sini, penulis mampu menunjukkan kemampuannya itu. Jika ini adalah novel debut dari penulis, maka terus terang aku bilang kalau debutnya ini sudah cukup baik.

Sama seperti buku pada umumnya, Jomblo Bermartabat memiliki kelemahan juga kelebihan. Bagaimana kalau kita bahas kelemahan buku dulu? Oke lah. Kelemahan yang pertama, menurut pendapatku, cover buku yang di-design dengan format wedding invitation agak kurang cocok jika disandingkan dengan genre cerita yang diangkat. Ceritanya komedi yang terkesan kocak dan mungkin agak ‘ngawur’ dan blak-blakan, menurutku agak kurang cocok jika dikemas dengan cover yang terlihat agak kalem seperti itu. Jika judulnya sih tidak ada masalah, hanya saja covernya, terlebih gambar bunga-bunganya terkesan tidak relevan dengan genre cerita.

Kedua, entah kenapa aku heran dengan ending-nya. Kok bisa-bisanya, ya? Jadi gini, cara penulis membuat ending sangat tidak sebanding dengan apa yang sudah dibangun di awal cerita. Di awal, karakter kedua tokoh utama sudah dibangun sedemikian rupa dan cukup kuat, tapi begitu ending, semua malah berubah 180 derajat tanpa alasan yang jelas. Dan aku rasa penulis terlalu terburu-buru menyelesaikan ceritanya. Seharusnya kan bisa dijelaskan dulu dengan sudut padang dari kedua tokoh bagaimana perubahan perasaan dan konflik batin mereka, agar ending bisa diterima dengan logis.

Nah itu tadi adalah bagian kelemahan buku. Sekarang kita beralih ke kelebihan buku ya. Pertama, ceritanya sangat ringan, asyik untuk diikuti, dan seru banget. Hasilnya, tidak butuh waktu lebih dari 3 jam untuk menyelesaikan membaca buku ini. Unsur komedinya juga berhasil dimasukkan dan dibangun dengan sangat baik, yah meski ada beberapa candaan yang menurutku agak kurang perlu sih. Aku rasa sense of comedy yang dimiliki penulis oke juga. Kemudian, font-nya nggak bikin mata ‘njlereng’. Eh, njelreng bahasa Indonesianya apaan, ya?  Yang jelas, font-nya yang menarik membuat mata nggak cepat lelah meski baca selama dua setengah jam tanpa henti. Selain itu ada juga sedikit ilustrasi yang semakin memperkuat kenyataan bahwa ini adalah buku komedi. *yaiyalah*

Selain itu aku sangat suka dengan cara penulis yang  menggunakan sudut pandang orang pertama secara begantian dari kedua tokoh Fiya dan Ricki. Dengan begini pembaca bisa dengan jelas mengetahui bagaimana konflik batin dan perasaan dari kedua tokoh. Keuntungan lain, cara seperti ini juga membuat pembaca bisa lebih mudah menemukan ikatan dengan kedua tokoh, dan chemistry antar mereka pun jadi lebih kuat. Dan seharusnya penggunaan sudut pandang kedua tokoh ini juga digunakan saat menjelang ending, untuk mengutarakan bagaimana perasaan kedua tokoh agar tidak terjadi perubahan yang terkesan mendadak seperti yang aku bilang tadi. Kemudian, kelebihan lain, novel ini berhasil mempresentasikan/menyampaikan tentang kegelisahan seorang perempuan dewasa dalam urusan jodoh. Buku ini juga sempat menyinggung tentang konflik yang sering terjadi dalam masyarakat seperti status ‘perawan tua’ yang banyak jadi perbincangan dan berkonotasi buruk. Pembaca benar-benar bisa merasakan bagaimana tokoh Fiya ini bimbang dan galau karena tak kunjung mendapat calon.  

Kemudian, tokoh Fiya di sini digambarkan cukup unik loh. Jadi gini, Fiya ini cewek muslimah, berhijab, tapi kalau lihat cowok ganteng seketika image-nya sebagai cewek muslimah ini jadi ngga bersisa sedikit pun. Terkesan agresif dan mata keranjang kalau ada cowok. Apalagi pas masuk Bab ‘Kaos Bolong-Bolong’, aduuuh Fiya, penampilan sama sikap nggak cocok banget, hahahaha. Aku rasa, tokoh Fiya berhasil merepresentasikan gambaran cewek jaman sekarang, realistis banget. Bukankah begitu? Oh ya, jika boleh saran untuk Penerbit BIP, alangkah lebih baik jika buku dilengkapi dengan bookmark atau pembatas buku. Dengan begitu pembaca bisa lebih mudah menemukan sampai halaman mana ia baca buku tersebut. Selain itu, kita jadi nggak repot-repot cari pembatas lain atau bahkan ngelipat kertas. Sayang banget kan kalau dilipat? Semoga direalisasikan ya, hihi.

Sebelum berakhir, secara keseluruhan cerita di Jomblo Bermartabat ini menghibur banget, bisa dibaca dalam sekali duduk, dan bisa juga dijadiin obat galau—yah meski pun tokoh utamanya di sini ‘ratu galau’ sih, hehe. Selain itu buku ini cocok juga dibaca untuk kamu yang bernasib sama dengan Fiya, barangkali kamu dapat pencerahan, hehe.

Nah teman, itu tadi adalah review singkat dariku untuk buku Jomblo Bermartabat karya Cut Nursyidah Dewi. Semoga berkenan.

Terima kasih!

***

“Apa aku benar-benar tak layak dicintai? Sampai-sampai orang yang nggak pernah melihatku sekali pun nggak mau denganku! Lagi-lagi, pikiran tentang ‘old virgin’ alias perawan tua menghantuiku. Aku nggak sanggup membayangkan kalau aku jadi tua sendirian… kesepian.. dan jadi cibiran… Tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaak!”

Hlm. 117

2 komentar:

  1. Wah membaca hanya sekitar 3 jam untuk buku 192 halaman. hemm, cepat juga. hehehe. Dan buku ini masuk kategori YA apa teenlit ya. kayaknya kalo kosa kata lebih ke teenlit. Penasaran banget euy!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheh, kebetulan lagi ada waktu luang, jadi langsung diselesaiin Mas. Kalo diliat dari tokoh sih, nggak bisa dikatakan teenlit, mungkin lebih ke YA ya? Secara, konfliknya pun lebih kepada orang yang sedang dalam tahap pendewasaan :D

      Hapus