Minggu, 14 Februari 2016

[Book Review] Rahasia Lantai Keempat - Rettania





Judul               : Rahasia Lantai Keempat
Penulis            : Rettania
Cetakan          : Pertama, April 2015
Tebal               : vi + 154 hlm
Penerbit          : Bukune
Kategori          : Novel Horor
ISBN               : 602 – 220 – 153 – 5

Blurb:

Sebuah catatan usang misterius ditemukan di perpustakaan sekolah. Di atas tulisan tangan yang dibuat tergesa-gesa itu, terbaca: RAHASIA LANTAI KEEMPAT. Nikki, Fara, Randy dan Neil—empat sahabat penyuka misteri—jelas jadi penasaran. Bagaimana bisa, sekolah yang jelas-jelas terdiri dari tiga lantai memiliki lantai keempat?

Bersama, mereka melakukan ritual rahasia dan berhasil menemukan jawabannya. Sebuah dimensi lain, di mana sesuatu yang jahat menunggu. Menghancurkan semangat, mental, dan menjebak mereka untuk selamanya berada di sana….

Mampukah keempat sahabat itu melawan teror yang menghalangi mereka kembali ke dunia nyata? Atau menyerah dan ikut hilang bersama… LANTAI KEEMPAT.

***


Empat sekawan; Nikki, Fara, Neil dan Randy baru saja menemukan sebuah buku usang di perpustakaan sekolahnya. Di halaman terakhir buku yang telah menguning itu tertulis ‘Lantai Keempat’. Dan di bawahnya tepat, tertulis sebuah tulisan tangan yang diyakini sebagai ritual atau cara untuk menuju ke lantai empat tersebut. Hal ini menimbulkan rasa penasaran pada diri keempat sahabat itu. Bagaimana mungkin, bangunan sekolah yang hanya memiliki tiga lantai tersebut menyimpan sebuah misteri lantai keempat?

Nikki yang kala itu tertarik dengan penemuan mereka, mulai berinisiatif untuk menulis cerita fiksi yang berkaitan dengan urban legend di sekolahnya dan dihubungkan dengan misteri lantai keempat tersebut. Seolah menyetujui pikiran Nikki, Farra—si kutu buku sekaligus penyuka misteri—mengajak ketiga sahabatnya tersebut untuk melakukan sebuah pembuktian. Dengan berbekal petunjuk dari buku usang tersebut, keempat sahabat itu melakukan sebuah ritual perjalanan menuju ke lantai empat. Lantai yang keberadaannya masih menjadi misteri. Konon, barangsiapa yang bisa sampai di lantai keempat, maka ia akan bertemu dengan penunggu tertua di sekolah tersebut yang bisa mengabulkan berbagai permintaan.

Nyatanya, perjuangan keempat sahabat itu tidak sia-sia. Mereka berhasil melakukan ritual menuju ke lantai empat. Namun, sesuatu yang jahat mengancam mereka. Teror demi teror mulai mereka terima. Mereka terjebak, di tempat yang seharusnya tidaklah asing bagi mereka sendiri. Waktu berhenti, dan langit berubah menjadi semerah darah.

Lantas, apakah keempat sahabat itu bisa kembali?

Atau, malah hilang dan selamanya terjebak di sana?

***

“Kalian bisa lari tapi tidak akan bisa sembunyi. Dia akan menemukan kalian. Karena pikiran dan emosi negatif kalian akan selalu menarik dia.”

Hlm. 90

Untuk kedua kalinya aku membaca buku tulisan Kak Rettania. Setelah sebelumnya aku membaca buku dengan genre yang sama, yaitu Apartemen Berhantu. Ide cerita yang menurutku sangat menarik berhasil membuatku menikmati setiap jalan ceritanya. Namun, sayangnya buku ini terlalu tipis. Untuk aku yang pada dasarnya menyukai cerita horor, jelas kurang nendang. Sebenarnya bisa lebih dieksplor lagi. Banyak sebenarnya yang bisa lebih dikembangkan. Aku rasa akan lebih bagus lagi kalau alurnya dibuat maju mundur. Mengingat cerita di buku ini berkaitan dengan misteri di masa lalu, akan lebih baik jika penulis juga ikut menyertakan beberapa adegan di masa lalu yang menjadi latar belakang kejadian. Pasti akan lebih seru. 

Jika dibandingkan Apartemen Berhantu, aku lebih suka dengan buku ini. Alur ceritanya tidak mudah ditebak, beda dengan Apartemen Berhantu. Kesan horor yang digambarkan lewat beberapa adegan penampakan hantu juga cukup bikin merinding. Setelah membacanya pun aku selalu merasa terintimidasi sama ceritanya, hehe. Bumbu persahabatan yang dimasukkan ke dalamnya menurutku juga sangat pas, menjadi sebuah petualangan misteri yang seru. 

Oh iya, buku ini menjadikan sekolah dan perpustakaan sebagai settingnya. Sangat suka sekali. Berhubung aku masih sekolah, jadi ngebayangin apa aja misteri yang ada di sekolahku, hehe. Selain itu, pengkarakterannya juga sangat tepat dengan tokoh-tokohnya. Sifat yang labil selalu menjadi ciri khas seorang remaja. Hal ini pula yang digambarkan lewat buku ini.

Ok! Secara keseluruhan, buku ini adalah bacaan yang ringan. Cocok untuk sekadar penghibur galau, bisa bikin tegang. Biar nggak murung mulu, hehe.

Terima kasih!

***

“Di perpustakaan, di antara rak-rak buku di bagian terdalam, lorong kedua dari ujung. Kalian akan menemukanku. Aku ingin kalian membawa sesuatu milikku pulang. Kuburkan aku di sana.”

Hlm. 111

1 komentar: