Halo teman pembaca semua!
Apa kabar kalian semua? Semoga
selalu dalam keadaan yang baik-baik saja ya. Well, akhirnya aku bisa kembali
lagi menyuarakan tulisanku di sini, hehe. Setelah sebelumnya blog ini ramai
dengan event ulang tahun BBI, kali ini aku akan membuat sebuah postingan baru
di Ach’s Book Forum. Selain Book Review, Book Quotes, Book of the Month, dan
Kriing Kriing Penulis, aku ingin memperkenalkan postingan baruku yaitu Book On News. Postingan Book On News
ini adalah sebuah postingan berita yang khusus membahas tentang buku. Seperti misal: Kumpulan buku-buku fiksi yang
mengangkat tema sejarah, novel romance dengan latar cerita yang menarik, atau
bisa juga berisikan tentang buku-buku yang populer di kalangan masyarakat.
Semua itu akan aku rangkum dalam postingan ‘Book On News’. Nah, bagaimana? Semoga
kalian tidak bosan-bosan untuk berkunjung ya.
Kembali ke topik awal. Aku
sebenarnya merasa bersalah, karena memang seharusnya blogpost yang aku tulis
ini sudah tayang kemarin. Tapi, kembali lagi ke masalah waktu. Seharian kemarin
aku tak memiliki waktu yang cukup untuk menulius postingan ini. Yah, dengan
terpaksa aku harus mengundur jadwal posting ke hari ini. Pertanyaannya, kenapa
harus tayang kemarin? Karena blogpost ini berkaitan dengan perayaan Hari
Kartini yang berlangsung kemarin. Oh iya, sebelumnya aku juga mau mengucapkan
Selamat Hari Kartini untuk seluruh pejuang wanita Indonesia, semoga derajat
kaum wanita mampu terangkat tinggi dan bisa memberi dampak baik bagi
kelangsungan hidup banyak orang.
Baik, langsung saja ya. Dalam
rangka memeringati Hari Kartini, Book On News pertama ini akan membahas topic
tentang ‘Tiga Buku yang Bercerita Tentang Ketangguhan dan Kehormatan Seorang
Perempuan’. Ok, selamat menyimak:
1.
Jugun
Ianfu karangan E.Rokajat Asura
JUGUN IANFU - E.ROKAJAT ASURA |
Buku yang pertama adalah ‘Jugun
Ianfu’ yang ditulis langsung oleh E.Rokajat Asura. Dilihat dari segi bahasa,
Jugun Ianfu berasal dari bahasa Jepang yang berarti wanita penghibur atau arti
kasarnya adalah budak seks. Ya, pada masa penjajahan Jepang, terhitung ada
banyak serdadu dari berbagai kalangan yang memanfaatkan Ianfu sebagai alat
pemuas hasrat mereka. Wanita-wanita bernasib malang ini dikurung dalam sebuah
gedung dimana seluruh isi gedung tersebut adalah wanita yang dipekerjakan
sebagai pelacur. Mereka tidak boleh keluar sama sekali, kecuali pada hari
tertentu saja. Kurang lebih begitulah isi cerita yang dituturkan dalam buku
ini.
Terkisah, hidup seorang gadis Jawa
bernama Lasmirah yang bernasib malang karena harus menjadi Ianfu di usianya yang
terbilang masih remaja. Pada buku ini diceritakan betapa tangguhnya seorang
Lasmirah dalam menjalani kehidupannya. Berkali-kali ia hampir putus asa, namun
beberapa orang di sekelilingnya mencoba untuk menguatkannya. Selain itu,
satu-satunya alasan yang membuat Lasmirah bertahan menjadi seorang Ianfu adalah
karena keluarganya. Dalam waktu sebulan sekali ia harus mengirimkan uang ke
keluarganya. Bagi kalian yang pernah membaca kisah Lasmirah di buku ini, pasti
akan setuju denganku. Lasmirah adalah seorang gadis remaja yang tangguh, tak
pantang menyerah, dan selalu berambisi dalam menjalani kehidupannya. Hidup
bertahun-tahun dalam siksaan serdadu Jepang, membentuk Lasmirah menjadi pribadi
yang kuat dan tak mudah menyerah pada keadaan.
Selain itu, meski pada dasarnya
posisi perempuan di buku ini bisa dibilang ‘terhina’, namun bukan itu
sesungguhnya pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Dengan cara seperti
ini, penulis berusaha menghadirkan sosok perempuan dengan segala ketangguhannya
lewat siksaan hidup yang ia terima.Dengan mengangat latar pada masa penjajahan
Jepang, suasana perjuangan sangat terasa di sini. Terlebih lagi perjuangan
seorang perempuan.
2.
Kei
karangan Erni Aladjai
KEI - ERNI ALADJAI |
Sebenarnya, tidak keseluruhan
buku ini bercerita tentang perjuangan seorang perempuan. Lantas, apa? Ok
baiklah, akan aku tuliskan sedikit cerita yang disampaikan di buku ini. Kei
merupakan sebuah novel hisfic karya Erni Aladjai yang mengambil latar Pulau Kei
di Maluku Tenggara. Buku ini secara keseluruhan bercerita tentang perang
saudara dan konflik politik yang saat itu terjadi di pulau Maluku dan
sekitarnya, termasuk Kei. Dikisahkan seorang gadis bernama Namira harus
kehilangan kedua orang tuanya saat perang berlangsung. Namun, di tengah
kesedihan itu Namira bertemu dengan Sala. Seorang pemuda yang berasal dari
Elaar. Keduanya mulai saling mencintai, lalu saling mengikrar janji untuk
menjadi sepasang kekasih.
Lalu, bagian manakah di buku ini
yang bercerita tentang kehormatan seorang perempuan? Baik, akan aku ceritakan bagian
itu setelah ini. Di Kei, terdapat sebuah hukum adat—atau mungkin juga bisa
disebut pepatah—yang berbunyi“”Sebenar-benarnya
lelaki adalah laki-laki yang marah karena melihat kehormatan perempuan
dilecehkan, lelaki sembarangan tak akan berperang dan menumpahkan darah orang
lain.” Pepatah tersebut mengandung pesan bahwa
kedudukan perempuan di Kei sangat diutamakan dan dihormati sekali. Pepatah ini
juga diinterpretasikan secara langsung dalam beberapa adegan di buku ini.
Seperti halnya adegan berikut: Sala pernah menghajar teman sekolahnya karena ia
merasa harga diri Ibunya sebagai seorang perempuan telah dilecehkan oleh
temannya tersebut. Jadi intinya, kehormatan perempuan tidak untuk dilecehkan.
Begitulah hukum adat yang dianut oleh orang Kei.
3.
Perfect Pain karangan Anggun Prameswari
PERFECT PAIN - ANGGUN PRAMESWARI |
Menurutku,
buku ini adalah buku yang benar-benar bercerita tentang GIRL POWER. Tema yang
diangkat pun tak biasa, yaitu tentang KDRT. Dikisahkan, seorang perempuan
bernama Bi harus menerima nasib malangnya dengan menjadi korban atas perlakuan
kasar suaminya—Bram. Berkali-kali, Bi dipukul, dicekik, dan ditendang oleh
suaminya tersebut. Sebenarnya, setiap kali usai melakukan tindakan kekerasan
tersebut, Bram selalu meminta maaf kepada Bi. Namun anehnya, siklus itu terus
terulang lagi dan lagi. Dan, yang lebih anehnya lagi, Bi terus mencoba
bertahahan dengan Bram. Kurang lebih, seperti itulah kisah yang disampaikan
penulis di buku ini.
Ketangguhan
dan keyakinan Bi untuk terus bertahan dengan Bram membuat sosok Bi ini menjadi
pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Namun, bisa juga dibilang bodoh,
menurutku. Karakter ‘tangguh’ Bi di sini terbentuk dari perlakuan buruk yang
telah diberikan oleh suami bejatnya itu. Jika kalian benar-benar memposisikan
diri sebagai Bi di buku ini, yakinlah pasti kalian akan merasakan bagaimana
kerasnya kehidupan seorang Bi. Terlebih lagi Bi memiliki seorang putra yang
masih terbilang kanak-kanak. Naluri seorang Ibu yang selalu berinisiatif untuk
melindungi anaknya juga sangat melekat pada diri Bi.
Membaca
kisah Bi di buku ini membuat aku tahu betapa berharganya keberadaan seorang
perempuan. Perempuan tidak akan mudah menyerah kepada nasib, mereka bisa saja
melawan nasib. Itu semua dilakukan untuk memperoleh kedamaian yang mereka
inginkan. Jauh dari kekangan, cacian, dan siksaan. Karena pada dasarnya, setiap
perempuan memiliki hak untuk hidup dalam kedamaian.
Nah
teman-teman, itu tadi adalah ketiga buku yang bercerita tentang perempuan. Oh
iya, judul-judul buku yang aku tulis di sini adalah buku yang sudah pernah aku
baca selama ini ya. Jadi, mohon maaf sekali apabila masih ada beberapa buku
dengan tema yang sama tapi tidak aku sebutkan. Jika kalian memiliki nama
buku-buku tersebut, boleh loh corat-coret di kolom komentar.
Sampai
jumpa lagi di Book On News berikutnya!
Terima
kasih!
Buku pertama yang paling menarik. Dengan setting jaman penjajahan, rasanya relevan banget mengangkat ketangguhan dan kehormatan perempuan. saya suka postingan Book on News ini.
BalasHapusYapp betul, nomor 1 itu recommended banget. Non fiksi loo itu, hehe. Terima kasih sudah berkunjung, semoga Book on News bisa terus jalann. Aamiin
Hapusmakasih sharingnya
BalasHapusUrwell, makasih juga sudah berkunjungg
Hapus