Sabtu, 09 April 2016

[Book Quotes] I Do by Moammar Emka


Halo teman pembaca semua! :D

Bagaimana kabarnya? Sebelumnya, selamat berakhir pekan ya. Manfaatkan waktu libur sebaik mungkin, salah satunya dengan membaca buku, hehe. Atau mungkin ada yang lebih suka kencan sama pacar? Nonton mungkin? Hmm, pokoknya apa pun kegiatannya, tetaplah semangat. Ciaayooo!! Hmm.. sebelumnya, apa kalian pernah mendengar buku berjudul Jakarta Undercover? Atau mungkin, pernah menonton film-nya? Jika iya, berarti kalian juga sudah tidak asing lagi dengan sosok Moammar Emka. 


Source: Click here!

     Penulis kelahiran Tuban ini merupakan salah satu penulis Indonesia yang bisa disebut penulis kontroversial. Berkat serial buku Jakarta Undercover 1-3 yang ditulisnya, Moammar Emka berhasil menaruh namanya di jejeran penulis top Indonesia. Buku Jakarta Undercover yang ditulisnya berkisah tentang sisi gelap kehidupan metropolitan, prostitusi atau seks bebas, dan segala hal yang berkaitan dengan dunia malam. Terutama di kalangan selebritas. Beberapa bukunya tersebut banyak diterbitkan oleh EnterMedia, dan akhir-akhir ini beliau juga kembali merilis buku bersama GagasMedia. Adalah Jakarta Undercover 4 in 1. Masih dalam lingkaran yang sama, buku ini mengangkat tema dan memiliki konteks yang sama pula dengan 3 buku JUC sebelumnya.


Namun, kali ini aku tidak akan membahas buku-buku tersebut. Tema lifestyle sudah sangat melekat pada setiap karya Moammar Emka, namun bagaimana dengan tema lain? Romance misalnya? Nah, itulah yang akan aku bahas di postingan kali ini. Tahun 2015 kemarin, Moammar Emka merilis sebuah buku bertema romance yang berjudul I Do. 


Source: Click here!

           Aku sebagai salah satu pembaca yang penasaran dengan tulisan romance Mas Emka, tanpa pikir panjang langsung memasukkan buku ini ke daftar wishlist. Dan, akhirnya, bulan kemarin aku sanggup memenuhi keinginanku untuk beli buku ini. Namun, kali ini, aku memutuskan untuk tidak me-review buku ini di blog, melainkan di goodreads saja. FYI, buku I Do sebenarnya lebih kepada prosa. Begitu yang tertulis di bagian belakang buku. Namun bisa juga dibilang novel karena memiliki satu cerita yang utuh dan berkelanjutan dari awal sampai akhir.

Bagi yang sudah membaca buku ini, pasti tahu kalau setiap lembarnya banyak bertebaran quote-quote atau kutipan manis yang membuat buku ini nampak istimewa. Ya, aku pun mengakuinya. Nah, pada postingan kali ini aku akan membagikan quote-quote tersebut kepada pembaca semua. Tidak semua, karena banyak banget. Beberapa saja, tapi dijamin ngena, yakin deh! Hahaha.

Selamat menyimak….

“Benar!
Menjadi orang yang diinginkan, dirindukan, dan diharapkan itu lebih nyaman. Karena setidaknya, ada kepastian di sana tanpa harus menduga-duga.”

*

“Hilang arti adalah ketika dalam dekat yang rapat kita tak saling memiliki rasa kebersamaan itu. Hilang arti adalah ketika keberadaanmu tak lagi menggelitik getar rindu. Hilang arti adalah tanpamu. Dan, sungguh berarti bisa mencintaimu. Dan, semua sia-sia ketika ingkar janji yang mengakhiri.”
Hlm. 26

“Pada akhirnya, yang kamu butuhkan bukan seribu pelukan, tapi sekali tatapan yang membuatmu jatuh cinta tanpa berkesudahan.”
Hlm. 28

“Jika bersama adalah pilihan, mengapa kita saling melepaskan genggaman? Kecuali, kita memang tak ada pilihan.”
Hlm. 43

“Kamu akan ada di saat dia membutuhkanmu, di situlah cinta bicara. Tak harus selalu, kamu cukup ada untuk dia; dalam dekat dan dalam jarak.”
Hlm. 50

“Siapa yang bisa melepaskan diri dari masa lalu? Tak ada. Yang ada bagaimana menjaga dan menempatkannya di tempat seharusnya.”
Hlm. 59

“Benar, bersedih untuk seseorang yang pura-pura menangisi perpisahan itu seperti menggarami luka sendiri.”
Hlm. 65

“Apalah arti berdua jika hati mendua.”
Hlm. 72

“Bahagia itu seperti apa? Tutup matamu sekarang dan pikirkan hal yang indah.”
Hlm. 89

“Cinta bukan sekadar jatuh. Ia lesap ke dalam, lalu bertumbuh dengan senyum dan tangisnya.”
Hlm. 112

“…Untukmu kuasah damba …demimu, kuasuh bahagia.”
Hlm. 119

“Tak usah meratapi kesendirian. Justru tangisilah kebersamaan yang tak ada kepastian cinta.”
Hlm. 126

“Di ruang ingatan, kadang kenangan adalah waktu yang bersilang sampai akhirnya keyakinan bersilang dengan kenyataan perasaan.”
Hlm. 139

“I believe what I believe to be in love with you and  I believe.”
Hlm. 146


Source: Click here!

“Jika waktunya tiba, dan kita bertemu, aku ingin jatuh di dadamu dengan cinta, seketika.”
Hlm. 162

“Dan, menunggu sebentar atau lama, jauh atau pun dekat, yang membuatnya berharga adalah bagaimana memaknainya. Selalu ingatlah, aku menunggumu di sini, di antara debar cemas dan doa-doa berlimpah harap untuk baikmu.”
Hlm. 164

“Dia yang tulus mencintaimu akan selalu mendoakan kebahagaiaanmu meskipun tak lagi bersamamu.”
Hlm. 182

“Demi waktu, aku akan berlari menjauhimu , dan menunggumu pulang ke hatiku.”
Hlm. 210

“Jatuh cinta itu kejutan hidup yang luar biasa. Kepadamu aku jatuh cinta, itu lebih dari luar biasa.”
Hlm. 210

“Jatuh cinta itu mudah. Tapi jatuh cinta dan seterusnya cinta, itu yang susah.”
Hlm. 228

“Mencintaimu adalah perjalanan ketabahan. Melupakanmu, ternyata lebih dari itu.”
Hlm. 240

“Cintaku telah menunggalkanmu. Rinduku telah menanggung luka, menantimu. Dan, aku bergeming dari luka itu, menunggalkanmu sebagai air mata bahagia, tak jera.”
Hlm. 251

“Mencintai itu kerelaan. Dicintai itu kehormatan. Mencintaimu dan dicintaimu itulah kebahagiaan.”
Hlm. 258

“Kadang kita merasa momen bahagia itu begitu singkat. Kenapa? Agar kita lebih menghargainya.”
Hlm. 266

“Aku mencintaimu dengan sadar dan akan mencintaimu dengan sabar.”
Hlm. 277

“Jatuh cinta adalah perjalanan disesaki koma. Bertahan mencintaimu dan bersama adalah titiknya. Mencintaimu adalah proses belajar yang tak pernah usai. Bersamamu, ada tenang yang menjalar di setiap kedip mata dan detak rasa.
Sekian.”

#IDo

Nah, bagaimana? Ngena banget kan, atau ada yang baper? Hahaha. Sekian dulu ya untuk postingan kali ini. Jangan bosan untuk terus berkunjung ke sini ^_^

Sampai bertemu lagi di Book Quotes selanjutnya..

Terima kasih!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar